Pemda DIY Siapkan Menoreh sebagai Destinasi Pariwisata Jelang Beroperasinya Bandara Kulonprogo

hal itu dilakukan juga dalam upaya meningkatkan pariwisata sekaligus kesejahteraan penduduk sekitar

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
ist
Puncak Suroloyo di Perbukitan Menoreh, Kulonprogo, DIY 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY dan Pemkab Kulonprogo pada 2017 mendatang fokus melakukan pengembangan di wilayah Menoreh, yang merupakan satu di antara lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang ada di DIY.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi mengatakan hal itu dilakukan juga dalam upaya meningkatkan pariwisata sekaligus kesejahteraan penduduk sekitar, mengingat pada 2019 mendatang Bandara Kulonprogo rencananya akan dioperasikan.

"Nantinya, wisatawan yang akan ke Borobudur tidak lagi melalui Jalan Wates- Gamping-Jalan Magelang-Borobudur, melainkan dari Bandara Kulonprogo langsung melewati Sentolo-Kawasan Menoreh-Klangon-Borobudur. Dengan rute tersebut juga akan lebih cepat 30 sampai 45 menit," terangnya ketika ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Selain mengembangkan KSPN Borobudur dengan interline di Menoreh, langkah lain yang ditempuh adalah mengembangkan sektor pariwisata di sana sehingga wisatawan tidak sekadar lewat namun juga menjadikan Menoreh sebagai tujuan pariwisatanya.

Aria menjelaskan realisasinya adalah dengan mengrmbangkan minat khusus kopi dan teh di Nglinggo, yang daya tariknya hampir menyerupai kawasan wisata serupa di Lembang, Jawa Barat.

"Kami dengan dinas terkait juga akan mengembangkan intermoda dan menambah kapasitas parkir di Banjaroyo menuju Puncak Suroloyo untuk menampung bus besar karena untuk menuju sana, tidak bisa menggunakan bus dengan kapasiras 50 orang. Di puncak, wisatawan bisa melihat pemandangan Candi Borobudur dari kejauhan, ini cara lain menikamtinya," tandasnya.

Selain itu, lanjutnya, pengembangan pariwisata juga akan menyentuh Gua Kiksendo dengan menambahkan panggung terbuka yang bisa menampung 800 orang. Konsepnya adalah dengan menampilkan panggung hiburan sendratari Ramayana yang akan ditampilkan sebulan sekali oleh 80 orang penari.

"Saya berharap, nantinya Menoreh akan menyumbang hiruk pikuk akomodasi yang selama ini disangga Kota Yogyakarta. Selanjutnya mungkin akan ada resort di sana, namun dengan pengembangan dan konsep berbeda sehingga wisatawan nantinya kalau menginap di Menoreh dan bukan di hotel yang ada di Kota," tuturnya.

Dia menambahkan, dengan pengembangan Menoreh sekitar 5-10 tahun mendatang niscaya akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal tersebut tentu harus didukung dengan sarana dan prasarana jalan yang diupayakan berbagai pihak.

Sebelumnya, terkait progress dari Bandara Kulonprogo sendiri, Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY, Arie Yuriwin mengatakan bahwa saat ini tengah menyoapkan aksesibilitas menuju Bandara Kulonprogo.

‘’Aksesibilitas arah ke bandara sudah disiapkan, tinggal desain dari PT KAI untuk akses Kereta Api dan rencana detailnya sudah semua,’’ ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved