Nikmat dan Empuknya Sate Kambing Mbah So Kotagede Yogyakarta
Dari sekian banyak pilihan tempat makan yang ada, warung sate kambing Mbah So adalah salah satu yang sebaiknya jangan anda lewatkan.
Penulis: Hamim Thohari | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain sebagai daerah cikal bakal lahirnya kerajaan Mataram Islam yang kaya akan sejarah, kawasan Kotagede Yogyakarta juga memiliki ragam pesona wisata kuliner yang sayang untuk dilewatkan.
Dari sekian banyak pilihan tempat makan yang ada, warung sate kambing Mbah So adalah salah satu yang sebaiknya jangan anda lewatkan.
Berada di Jalan R. Ronggo No.32 Desa Karang, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, setiap harinya warung sate ini tidak pernah sepi pengunjung.
Nama Mbah So sendiri diambil dari nama perintis warung sate tersebut.
"Dulu pada tahun 1999 Mbah So mulai membuka warung ini, dan sekarang diteruskan oleh anaknya yang bernama Kabawi," ujar Biyanto salah satu pegawai warung sate Mbah So.
Di warung sate yang setiap harinya buka dari pukul 09.00 hingga 15.00 ini pengunjung akan menemukan olahan kambing yang begitu beragam.
Sate bakar, sate goreng, sate klathak, tongseng, gulai, tengkleng, hingga nasi goreng kambing siap memanjakan lidah setiap pengunjung.
Jika memesan sate bakar, pengunjung akan mendapati sate kambing yang telah dilapas dari tusukannya dan disajikan di sebuah piring.
Sate kambing disajikan dengan bumbu kecap, irisan bawang merah, tomat, irisan cabai, timun, dan tomat.
Empuk, jauh dari kesan alot akan pengunjung rasakan saat menyantap setiap potong sate. Pembakaran yang pas, dan bumbu kecap dengan rasa pedas manis menghadirkan rasa sate yang oke.
Tongseng kambing warung Mbah So juga tidak kalah spesial. Daging kambing dimasak dengan kuah santan yang kaya rempah dengan tambahan kobis di dalamnya.
Sama dengan satenya, daging kambing di menu tongseng juga terasa empuk. Kuahnya yang berwarna kekuningan begitu gurih dengan rasa rempah yang nendang.
Bagi penggemar pedas akan ditambahkan irisan cabai di setiap porsi tongseng.
Untuk menu tongseng ada beberapa pilihan, seperti tongseng kepala dan tongseng otak.
"Untuk menghasilkan sate dan tongseng yang empuk dan enak, biasanya kami menggunakan kambing yang berumur sekitar tujuh bulan. Jika terlalu tua dagingnya akan alot, jika terlalu muda rasanya juga kurang enak," jelas Biyanto.
Selain rasa, harga yang terjangkau juga menjadi alasan warung ini begitu ramai. Seporsi sate, tongseng, dan tengkleng dihargai sama yakni Rp20 ribu.
Sedang untuk gulai bisa pengunjung nikmati hanya dengan Rp15 ribu, dan seporsi nasi Rp3 ribu.
Kelezatan sate Mbah So ini hanya bisa anda icipi di kawasan Kotagede, karena si pemilik warung tidak membuka cabang di tempat lain. (*)