Pengendara Motor Tewas Tertabrak KA di Perlintasan Tanpa Palang
Baru sehari pascapenutupan perlintasan kereta api tidak resmi dimulai oleh PT KAI DAOP VI, kecelakaan di perlintasan tanpa palang kembali terjadi
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Baru sehari pascapenutupan perlintasan kereta api tidak resmi dimulai oleh PT KAI DAOP VI, kecelakaan di perlintasan tanpa palang kembali terjadi, Kamis (4/8/2016).
Kali ini sepeda motor Supra AB 5691 BL yang dikendarai Sadjiyo Hadi (71) tertabrak KA Prameks di perlintasan tanpa palang di Siwalan Sentolo, sekitar pukul 09.30.
Warga Banjaran Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo itu dinyatakan tewas sebelum sampai RSUD Wates. Mengalami luka patah kaki dan luka parah di kepala, korban meninggal dunia.
Saksi mata di lokasi, Slamet, mengatakan saat kejadian dia berada di bawah rumpun bambu tak jauh dari lokasi.
Saat itu korban bersepeda motor muncul dari jalan nasional masuk perkampungan hendak menyeberangi perlintasan tanpa palang tersebut.
"Kereta sebenarnya sudah kelihatan muncul dari jauh ke arah Yogyakarta. Tapi korban langsung menyeberang," kata Slamet di lokasi.
Kecelakaan pun terjadi. KA Prameks tersebut menabrak korban hingga sepeda motornya terseret sekitar 250 meter.
Sementara korban terlempar lebih kurang 30 meter ke tepian rel. Kejadian ini langsung membuat warga berkerumun. Personel Polres Kulonprogo dan Polsek Sentolo langsung datang ke lokasi.
Setelah evakuasi, korban yang sempat dilarikan ke RSUD akhirnya dinyatakan meninggaldunia di perjalanan. Hingga lepas siang, jenasah korban masih berada di RSUD Wates.
Kasatlantas Polres Kulonprogo, AKP Imam Bukhori, mengatakan berdasarkan keterangan saksi bahwa korban saat hendak melintas nampaknya tidak menoleh ke kanan dan kiri.
Padahal, biasanya kereta yang melintas di perlintasan tanpa palang itu selalu membunyikan klakson sejak masih jauh dari lokasi.
Namun kemungkinan korban tidak mendengar dan tidak melihat kereta akan lewat. Kecelakaan pun tak terhindarkan. Sepeda motor korban ringsek, sedangkan korban terluka parah hingga meninggaldunia.
Sebagaimana menjadi komitmen DAOP VI, perlintasan KA tak resmi atau tanpa palang segera ditutup. Sehari sebelumnya, jajaran DAOP VI bahkan turun lapangan menyisir dari Prambanan hingga Wojo untuk menutup perlintasan tak resmi.
Setidaknya sudah empat titik yang ditutup di rentang Stasiun Wates hingga Wojo, termasuk perlintasan di Ngulakan Hargorejo Kokap.
DAOP VI menyatakan perlintasan tak resmi lainnya akan segera menyusul ditutup.
Alasan penutupan jelas perlintasan itu membahayakan dan sudah menjadi lokasi kecelakaan beberapa kali, termasuk peristiwa KA Bengawan yang menabrak mobil di perlintasan Ngulakan beberapa waktu lalu. (tribunjogja.com)