Singgah ke Pasar Burung Monumen Soerjo Ngawi yang Berada di Tengah Rimbunnya Hutan

Pasar terletak kurang lebih 18 kilometer dari perbatasan Jawa Tengah Jawa Timur dan berdekatan dengan lokasi Monumen Soerjo

Penulis: Hamim Thohari | Editor: oda
tribunjogja/hamim thohari
Suasana pasar burung Monumen Soerjo, Ngawi. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNJOGJA.COM, NGAWI - Jika anda melakukan perjalan dari Solo menuju Surabaya atau sebaliknya, sempatkanlah untuk mampir di sebuah pasar burung yang ada di kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Berada di wilayah kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, pasar burung ini berada persis di tepi jalan nasional yang menghubungkan Solo dan Surabaya.

Yang juga membuat unik dari pasar ini adalah keberadaannya ditengah hutan yang dikelola Perhutani.

Pasar terletak kurang lebih 18 kilometer dari perbatasan Jawa Tengah Jawa Timur dan berdekatan dengan lokasi Monumen Soerjo. Maka pasar burung ini dikenal dengan nama pasar burung Monumen Suryo.

Sesampainya di pasar burung, pengunjung akan mendapati puluhan pedagang burung yang menempati bangunan semi permanen. Karena berada di tengah hutan, suasana di sana cukup teduh dan nyaman.

"Di sini terdapat 75 penjual burung. Sejak saya pertama kali berjualan di sini jumlahnya memang terus segitu," ujar Suyono, salah satu penjual burung yang telah berjualan di pasar tersebut selama 25 tahun.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Yono tersebut mengatakan, pasar ini telah lama ada sebelum dia berjualan. Dulu orang tuanya pernah jualan di sana kemudian dia meneruskan.

Beragam jenis burung dijual Yono dan puluhan pedagang lainnya, mulai dari kutilang, pleci, trucukan, beo, kacer, hingga murai, dan beberapa jenis burung lainnya.

Harga burung yang dijual pun sangat bervariasi, tergantung jenisnya. Dikatakan Yono, kutilang adalah salah satu jenis burung dengan harga paling murah, yakni sekitar Rp 25 ribu.

"Murai, adalah jenis yang harganya selalu tinggi mencapai jutaan rupiah," terangnya.

Untuk saat ini burung yang paling banyak peminatnya adalaj jenis lovebird. Tetapi burung murai dan kacer adalah jenis burung yang permintaan dan harganya selalu stabil.

Kebanyakan Yono mendapatkan burung-burung tersebut dari para pembudidaya burung dan juga masyarakat yang menjual koleksinya.

Dulu banyak burung yang dijual adalah tangkapan masyarakat dari hutan-hutan yang ada di kawasan Ngawi, tetapi saat ini jumlahnya sudah sangat sedikit.

Kebanyakan yang beli burung di pasar ini adalah orang-orang luar kota. "Kebanyakan pembeli berasal dari daerah Jawa Tengah, seperti Semarang, Kendal, Demak, daerah-daerah Pantai Utara Jawa," jelas Yono.

Tidak hanya burung, beberapa jenis hewan lainnya juga dijual di pasar ini, seperti kelinci, ayam, hingga monyet. Setiap harinya pedagang mulai buka dari jam 06.00 pagi hingga 16.00 WIB.

Karena lokasinya yang berada persis di tepi jalur Solo-Surabaya maka tempat ini sering dijadikan tempat istirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan luar kota. Maka sejumlah fasilitas mulai dari toilet hingga sejumlah warung tersedia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved