Efek Demam Pokemon Go, Mulai Kecelakaan Lalu Lintas Hingga Aksi Perampokan Demi Menangkap Pikachu

TRIBUNJOGJA.COM - Game Pokemon Go saat ini sedang digandrungi masyarakat dunia. Seiring meningkatnya popularitas game tersebut, justru muncul seruan untuk tidak memainkannya pada kondisi tertentu.

Ini karena kecelakaan lalu lintas dan perampokan terjadi saat beberapa orang bermain game tersebut.

Sebagaimana dilaporkan Cartel Press, seorang lelaki 26 tahun bernama Lamar Hickson, tiba-tiba berhenti di tengah jalan raya hanya untuk menangkap Pikachu.

Akibatnya, terjadi kecelakaan jalan raya terburuk karena banyak mobil terlibat di dalamnya. Ia mengaku harus berani mengambil risiko untuk dapat menangkap monster dalam game augmented reality itu.

"Jadi saya meletakkan mobil saya di taman dan mulai melemparkan bola ini," kata Lamar.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, tetapi ini menjadi masalah yang sangat serius ke depannya. Bila dulu bermain telepon genggam saat mengemudi berbahaya, maka kini Pokemon Go juga menjadi ancaman tersendiri.

Seruan untuk tidak bermain Pokemon Go saat berkendara pun merebak di media sosial, dengan tagar #dontpokemongoanddrive.

Untuk dapat bermain game ini, orang harus bergerak secara nyata menuju koordinat tertentu, agar dapat menangkap Pokemon. Objek 3D tersebut dapat berada dimanapun, sehingga pemainnya harus menangkap Pokemon agar mendapat tambahan point.

Sabtu kemarin seperti dikutip dari RT, Rabu (13/7/2016), seorang pemuda di Massachusetts juga dibuat heran dengan banyaknya orang di taman rumahnya saat bangun tidur. Setelah dicari tahu, ternyata rumah pemuda itu telah ditandai sebagai "gym".

Keberadaan Pokemon yang dapat dilihat oleh siapa saja rupanya juga mengundang penjahat untuk melancarkan aksinya. Minggu (10/7/2016), empat remaja di Missouri diduga menggunakan aplikasi untuk memikat orang datang ke lokasi yang telah mereka tentukan.

Kemudian, mereka merampok pemain Pokemon Go yang datang ke lokasi itu. Belum diketahui secara pasti berapa korban perampokan bersenjata itu. (*)