Kecurangan dalam PPDB

Waduh, Pemegang KMS Kok Barangnya Mewah?

Pemegang KMS di Kota Yogyakarta diberi beberapa jaminan oleh Pemkot Yogyakarta, salah satunya jaminan pendidikan yang memberi kuota khusus.

Penulis: mrf | Editor: oda
Ist
Kartu Menuju Sehat (KMS) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada pendataan pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS) dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Yogyakarta 2015, Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta menemukan beberapa kejanggalan.

Adapun kejanggalan yang ditemukan yakni calon peserta didik yang notabene pemegang KMS, menggunakan smartphone, menggunakan perhiasan emas, hingga ada yang memiliki kendaraan mewah.

Padahal penerima KMS harus memenuhi 7 parameter.

“Sesuai Keputusan Wali Kota Yogyakarta nomor 244/Kep/2012, pemegang KMS harus memenuhi parameter pendapatan dan aset, papa, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, dan sosial,” kata anggota Forpi Yogyakarta, Baharuddin Kamba, Rabu (8/6/2016).

Dia mencontohkan untuk aspek sandang, keluarga yang berhak menerima KMS yakni yang hanya dapat membeli pakaian baru, maksimal setahun sekali.

Sementara untuk aspek pangan, keluarga itu harus tidak mampu makan sebanyak tiga kali sehari.

“Sewaktu tahun lalu saya bertanya ke salah satu pemegang KMS yang tampak mewah, dia bilang ke saya tidak usah kaget. Hal itu sudah biasa kata pemegang KMS tersebut,” jelas Kamba.

Diungkapkannya, pemegang KMS di Kota Yogyakarta diberi beberapa jaminan oleh Pemkot Yogyakarta, salah satunya jaminan pendidikan yang memberi kuota khusus.

Maka tak heran apabila warga yang tidak miskin berminat menjadi pemegang KMS.

“Bahkan tetangga saya sendiri seperti tampak memiskinkan diri biar dapat KMS. Saya harap di PPDB mendatang kalau ada hal seperti ini, masyarakat dapat melapor ke kantor Forpi di Kompleks Balai Kota Yogya,” imbuh dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana mengaku pihaknya tak memiliki kewenangan menyelidiki pemegang KMS yang tampak kaya saat pendaftaran PPDB.

Sebab hal tersebut merupakan kewenangan Dinsosnakertrans Yogyakarta.

Kepala Dinsosnakertrans Yogyakarta, Hadi Muchtar mengaku untuk meminimalisir jumlah pemegang KMS yang tak tepat sasaran, pihaknya akan mengetatkan proses verifikasi di tahun ini. Nantinya pemegang KMS akan didatangi satu per satu.

“Hal yang sama kami berlakukan kepada calon pemegang KMS baru. Sehingga kami berharap, pemegang KMS memang sesuai sasaran,” ujarnya.

Dijelaskan Hadi di 2016, sebanyak 5 ribu Kartu Keluarga (KK) di Yogyakarta diusulkan sebagai penerima KMS di 2017. Sementara pemegang KMS yang ada hingga saat ini mencapai 18.730 KK. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved