BPBD DIY Gelar Simulasi Penanganan Korban Bangunan Runtuh
Dalam gladi lapang tersebut, BPBD DIY mencoba menggunakan skenario 'pertolongan dan penyelamatan korban pada bangunan runtuh'.
Penulis: usm | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar Gladi Lapang guna memperingati 10 tahun gempa Yogyakarta 2006.
Dengan tema refleksi untuk ketangguhan, bertempat di Asrama Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (21/5/2016).
Dalam gladi lapang tersebut, BPBD DIY mencoba menggunakan skenario 'pertolongan dan penyelamatan korban pada bangunan runtuh'.
Skenario ini dipilih mengingat kawasan DIY memang rawan terjadi gempa, yang bisa mengakibatkan bangunan roboh.
"Simulasi kami hari ini untuk menolong korban pada bangunan runtuh, karena memang gempa sendiri bisa mengakibatkan bangunan roboh," jelas Kepala Seksi Kedaruratan BPBD DIY, Danang Syamsul Rizal.
Danang bertutur, jika simulasi bencana pada bangunan runtuh lebih sukar penanganannya. Oleh sebab itu meskipun simulasi, tetap dibutuhkan petugas-petugas yang sekiranya terlatih di bidangnya masing-masing.
Karena itu, BPBD DIY menggelar simulasi dengan menggandeng berbagai komponen, mulai dari Search And Rescue (SAR) DIY, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), POLRI, TNI, Pemadam Kebakaran (Damkar), RAPI, PMI dan kelompok relawan bencana alam se DIY.
"Petugas yang ada (yang melakukan simulasi) adalah yang memiliki spesifikasi (keahlian) khusus. Karena untuk penanganan kasus yang kompleksitasnya sulit, tidak semua orang bisa melakukannya," urai Danang.
Sementara dalam simulasi kali ini, BPBD DIY melibatkan sedikitnya 300 petugas dan relawan. Adapun simulasi yang diperagakan di antaranya vertical rescue dan collaps structur search and rescue.
"DIY memang rawan, terutama bangunan runtuh akibat gempa. Dan gempa ini masih menjadi ancaman signifikan di DIY," sebutnya.
Terpisah Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Wahyu Pristiawan mengakui, jika simulasi bangunan runtuh memang baru pertama kali diadakan di DIY.
Meskipun begitu untuk latihan gabungan antar komponen sudah sering dilakukan BPBD DIY dengan instansi lainnya.
"Karena untuk menangani persoalan ini (bangunan runtuh akibat gempa), membutuhkan SDA yang memiliki kemampuan khusus, terlebih collaps structur search and rescue," tutupnya. (tribunjogja.com)
