Program Sekolah Sungai Klaten Resmi Dibuka
Untuk tahap awal kegiatan ini akan diikuti oleh 75 peserta. Mereka terdiri dari para relawan, tokoh masyarakat, camat kepala desa dan lainnya.
Penulis: pdg | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Program Sekolah Sungai Klaten resmi dibuka, Jumat (1/4/2016) malam. Puluhan relawan yang lulus dari kegiatan ini diharapkan mampu untuk menjaga dan menularkan pemeliharaan sungai kepada warga Klaten.
Kepala Sekolah Sungai Klaten, Jaka Sawaldi mengatakan, untuk tahap awal kegiatan ini akan diikuti oleh 75 peserta. Mereka terdiri dari para relawan, tokoh masyarakat, camat kepala desa dan lainnya.
Dikatakannya, selain tentor lokal, kegiatan ini juga disuport oleh wakil rektor UGM Profesor Suratman yang menjadi pembicara dalam forum tersebut.
"Hasil yang diharapkan dari program tersebut adalah lahir para pionir atau pelopor yang akan mengawal gerakan bersih sungai menuju gerakan restorasi sungai," kata Jaka.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Klaten Bambang Sujarwa mengungkapkan, acara tersebut akan berlangsung hingga Minggu (3/4/2016).
Dirinya menyebut, arti penting sekolah itu adalah menghasilkan relawan yang dapat memiliki sungai binaan. Disamping itu, kegiatan mereka akan berfokus pada upaya penyadaran masyarakat terkait pentingnya merawat sungai.
Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengatakan, Sekolah Sungai merupakan tindak lanjut dari beberapa kegiatan yang sempat dilakukan di beberapa daerah.
"Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Jawa Tengah. Hal ini merespon kegiatan sebelumnya seperti kongres sungai dan bulan pengurangan risiko bencana (prb), beberapa waktu silam," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat teredukasi akan pentingnya menjaga lingkungan sungai. Juga memberikan pelajaran terkait larangan buang sampah sembarangan di bantaran.
Disamping itu, ia menekankan agar sungai dapat dimanfaatkan untuk sektor pariwisata.
Selain sekolah sungai, menurut Pramana, Klaten masuk sebagai kota/kabupaten tangguh bencana dari 10 daerah di Jawa Tengah.
Akan tetapi dirinya belum mengetahui berapa pagu yang akan diterima oleh kabupaten tersebut. (tribunjogja.com)
