BREAKING NEWS : Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang Temukan Orok Bayi di Kali Manggis
Diduga orok hasil hubungan gelap ini dibuang sengaja oleh orangtuanya.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dua pedagang di Pasar Rejowinangun Magelang, Sri (40) dan Ninik (40), mengaku kaget saat melihat benda mirip boneka tersangkut sampah di Kali Manggis, Kamis (17/3/2016).
Saat didekati, ternyata benda yang disangka mirip boneka itu adalah sosok orok bayi yang masih berwarna merah dan memiliki tali pusar atau ari-ari.
Diduga orok hasil hubungan gelap ini dibuang sengaja oleh orangtuanya.
Lokasi penemuan tepat di samping jembatan yang menghubungkan pasar dengan Kampung Karang Lor, Kelurahan Rejowinangun Selatan. Kala itu, dua pedagang di dekat kali ini mengamati benda asing tersebut.
Sri dan Ninik langsung berteriak memanggil warga sekitar usai melihat sosok orok bayi tersebut. Tak lama kemudian, sejumlah warga berdatangan menuju lokasi kejadian dan berusaha untuk mengangkat orok bayi malang tersebut.
“Saat warga mengangkatnya dari kali, kondisinya masih berwarna merah. Mungkin baru saja dibuang, karena tidak memunculkan bau tak sedap. Warga langsung melapor ke RT setempat dan anggota Babinkamtimbas Kelurahan Tidar Utara,” kata Sri kepada wartawan.
Sri menjelaskan, tak berselang lama, sejumlah anggota polisi datang dan sejenak memeriksanya. Pedagang es buah itu yang mengaku, tidak mengetahui jenis kelamin orok tersebut. Namun, dia mengaku sedih melihat orok yang bernasib tragis tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Magelang Utara, Kompol Moch Dahlan Nuri menjelaskan, usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung datang ke TKP untuk mengecek kebenarannya. Begitu mendapatkan kabar yang valid, pihaknya kemudian melakukan identifikasi.
“Dari pemeriksaan, orok ini belum diketahui jenis kelaminnya, karena masih berusia sekitar 1-3 bulan. Jenis kelamin baru diketahui ketika usia sudah di atas 4 bulan. Identifikasi sementara panjang orok sekitar 20-25 sentimeter, sedangkan usus ari-ari sekitar 50 sentimeter,” paparnya.
Dia juga membenarkan jika saat ditemukan pertama kali, orok tersebut tersangkut sampah di bibir kali yang airnya sedang surut. Adapun, untuk tali pusar ditemukan dengan radius 200 meter dari tempat orok ditemukan.
Pihaknya juga langsung membawa ke Puskesmas Tidar Utara untuk memeriksa orok tersebut. Pihaknya akan menyelidiki kasus penemuan orok ini, termasuk mencari siapa orang tua yang tega membuangnya.
“Kami masih menyelidiki pelakunya,” tandasnya. (Tribunjogja.com)