Gerhana Matahari Total 2016
Mendung Jadi Kendala Pengamatan Gerhana Matahari
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi musim penghujan akan berlangsung hingga April mendatang.
Penulis: ang | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gerhana matahari yang diprediksi terlihat di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, menarik perhatian masyarakat untuk mengamati fenomena alam ini.
Namun kondisi cuaca yang cenderung mendung dan hujan menjadi kendala pengamatan gerhana matahari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi musim penghujan akan berlangsung hingga April mendatang.
Sementara puncak musim penghujan yang terjadi pada Januari hingga Februari ini akan akan menyisakan hujan dengan intensitas tinggi pada awal Maret ini.
Koordinator Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG Yogyakarta, Joko Budiyono mengatakan musim penghujan masih terjadi hingga saat ini. Dengan ada kecenderungan pembentukan awan hujan.
"Potensi terbentuknya awan hujan masih tinggi, demikian pula dengan intensitas hujan yang masih tinggi," katanya, Minggu (28/2/2016).
Adanya awan hujan atau mendung menjadi penghalang untuk melakukan pengamatan. Meski demikian, Joko menyampaikan dengan kecenderungan terjadinya hujan saat ini, pengamatan masih memungkinkan untuk dilakukan.
"Potensi hujan paling besar terjadi pada siang hingga sore hari. Sementara pengamatan gerhana matahari akan dilakukan pada pagi hari, sehingga masih memungkinkan meskipun sedikit berawan," ungkapnya. (tribunjogja.com)