FIB UGM Ajak Masyarakat Meriahkan Dies Natalis ke-70
FIB Universitas Gadjah Mada (UGM) mengelar tiga kegiatan utama pada rangkaian acara Dies Natalisnya yang ke-70.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengelar tiga kegiatan utama pada rangkaian acara Dies Natalisnya yang ke-70.
Acara tersebut meliputi pergelaran wayang kulit purwa, seminar kebudayaan, dan festival kebudayaan internasional. Kegiatan tersebut dilangsungkan pada Februari hingga Maret mendatang.
"Kami telah menampilkan pergelaran wayang purwa pada Sabtu (20/2/2016) lalu dengan format yang berbeda. Lakon Dasamuka Leno yang dibawakan oleh Ki Eddy Pursubaryanto dengan Bahasa Jawa, diterjemahkan dalam lima bahasa, yakni bahasa Indonesia, Arab, Jepang, Inggris, dan Prancis," terang panitia Dies Natalis ke-70 FIB UGM, Wira Kurniawati, ketika mengunjungi kantor Tribun Jogja, Selasa (23/2/2016).
Selain kegiatan yang sudah berlangsung tersebut, FIB UGM juga akan menggelar seminar kebudayaan dengan pembicara yang berkontribusi dalam pengembangan studi humaniora di Indonesia, yaitu Prof Anthony Reid dari Australian National University dan Prof Chua Beng Huat yang didatangkan National University of Singapore.
"Seminar ini terbuka untuk umum dan dikemas layaknya kuliah umum yang akan digelar pada Rabu (24/2/2016) dan Kamis (25/2/2016) berlangsung sejak pukul 09.00 WIB di Auditorium FIB UGM," jelas koordinator kegiatan seminar kebudayaan, Abdul Wahid.
Sementara itu, pada Selasa (1/3/2016) mendatang akan digelar Festival Kebudayaan Internasional yang bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM.
Acara ini meliputi pameran kuliner, pameran kostum, dan juga pertunjukan kebudayaan.
"Kami juga mengundang Kedutaan Besar negara sahabat untuk memeriahkan Festival Kebudayaan Internasional. Mereka adalah Amerika Serikat, Prancis, Argentina, Spanyol, Ceko, India, Iran, Jepang dan Korea. Ada juga dari Pemerintah Kota Yogyakarta dan tim kesenian dari Boyolali yang sudah melanglang buana," beber koordinator kegiatan Festival Kebudayaan Internasional, Popi Irawan. (*)