26 Sekolah di Klaten Ajukan Sebagai Pelaksana UNBK
Ada 26 sekolah yang mengajukan permohonan untuk dapat melaksanakan computer based test.
Penulis: pdg | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Calon sekolah pelaksana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, di Kabupaten melonjak.
Di tahun ini, dinas mencatat ada 26 sekolah yang mengajukan permohonan untuk dapat melaksanakan computer based test. Tahun sebelumnya hanya 6 sekolahan yang ditunjuk sebagai penyelenggara.
"Untuk tahun ini ada 26 sekolah yang mengajukan diri sebagai pelaksana UNBK. Rinciannya ada enam SMA, delapan SMK, sisanya SMP," kata Kabid Pendidikan Menengah Disdik Klaten Widiyarto, Senin (11/1/2015).
Menurutnya, 26 sekolah tersebut memasuki tahapan verifikasi terkait fasilitas pendukung seperti komputer, jaringan internet dan sebagainya.
Adapun, proses verifikasi tersebut dilaksanakan, untuk mengecek kelaikan sebuah sekolah untuk dijadikan sebagai pelaksana UNBK.
Menurutnya, kenaikan pemohon ujian berbasis komputer tersebut berasal dari sekolah itu sendiri. Akan tetapi, Disdik tidak berhak untuk menentukan sekolahan mana yang akan menjadi pelaksana UNBK pada tahun 2016.
Dinas hanya berhak untuk mengajukannya kepada Kemendikbud, melalui provinsi.
"Untuk sekarang peserta baru mempersiapkan sarana prasarana berikut proktor (tenaga teknis)," ujarnya.
Adapun berdasarkan jadwal yang terpacak di laman unbk.kemendikbud.go.id, ujian utama UNBK akan dilaksanakan 4-7 April 2016 untuk jenjang SMA/MA/SMK. Sedangkan untuk SMP/MTS akan dilakukan pada 9-12 Mei 2016.
Di Klaten sendiri, pengikut UNBK tahun 2015 adalah SMAN I Klaten, SMKN I Klaten, SMKN II Klaten, SMKN IV Klaten dan SMK Muhammadiyah II Klaten. Sedangkan untuk jenjang SMP hanya dilaksanakan di SMPN I Delanggu.
Sedangkan SMPN II Klaten, yang menjadi kandidat pelaksana UNBK, mengundurkan diri jelang penyelenggaraan.
Terkait pengunduran yang sempat terjadi, Widiyarto mengatakan nantinya sekolah yang ditunjuk sebagai pelaksana UNBK akan diberi SK dari Provinsi Jawa Tengah. "Nanti akan ada SK dari Provinsi," katanya yang biasa dipanggil Didik.
Kepala Disdik Klaten Pantoro menyebut, proses verifikasi itu guna menentukan apakah sekolah layak melaksanakan UNBK atau tidak.
Dirinya menyebut, saat ini semua sekolah kandidat pelaksana ujian berbasis komputer telah mempersiapkan seluruh peralatan penunjang termasuk komputer.
"Disdik berupaya agar pelaksanaan UN setiap tahun akan semakin baik," tuturnya. (tribunjogja.com)