Jemaah Pengajian dan Warga Bentrok Saling Lempar Batu

Kegiatan pengajian jamaah Majelis Tafsir Alquran ( MTA) di Dusun Pakelrejo, Desa Piyaman, Wonosari berakhir bentrok.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Hari Susmayanti
Salah seorang warga melihat kaca jendela rumah yang pecah akibat aksi saling lempar batu antara warga dengan jamaah MTA di Dusun Pakelrejo, Piyaman, Senin ( 4/1). 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kegiatan pengajian jamaah Majelis Tafsir Alquran ( MTA) di Dusun Pakelrejo, Desa Piyaman, Wonosari berakhir bentrok.

Jemaah MTA dan warga yang menolak keberadaannya terlibat lempar batu sesaaat sebelum pengajian dimulai.

Akibat kejadian tersebut seorang warga mengalami sobek di bagian pelipisnya karena terkena lemparan batu.

Selain itu, bangunan yang digunakan untuk kegiatan pengajian mengalami kerusakan di beberapa bagian.

Kaca jendela bagian depan pecah karena terkena lemparan batu. Selain itu atap rumah juga berlubang di beberapa titik karena lemparan batu.

Aksi lempar batu antara kedua pihak baru berakhir setelah aparat kepolisian dari Polres Gunungkidul datang ke lokasi kejadian.

Menurut salah seorang warga, Salmon Wibawanto, aksi lempar batu terjadi saat warga berkumpul di depan rumah yang digunakan untuk kegiatan pengajian.

Pihaknya tidak mengetahui siapa pihak yang memulai pelemparan.

“ Tadi kami (warga) merapat ke lokasi pengajian. Kan selama ini arga sudah menolak kegiatan MTA karena perizinannya belum lengkap. Tiba-tiba langsung terjadi aksi lempar batu,” katanya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (4/1/2015) sore sekitar pukul 16.00 Wib.

Akibat kejadian itu, Salmon mengalami luka di bagian pelipis sebelah kiri karena terkena timpukan batu.

“Tadi terkena lemparan batu, tapi tidak apa-apa,” ucapnya sambil menunjukkan luka sobek di bagian pelipis.

Aksi lempar batu menurut Salmon baru berhenti setelah puluhan anggota Polres Gunungkidul datang ke lokasi kejadian.

Petugas langsung berjaga di depan pintu gerbang rumah yang digunakan untuk kegiatan pengajian.

Sementara warga terus berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian dengan membawa ketapel dan beberapa peralatan lainnya.

Emosi warga berhasil diredam setelah pihak Polres Gunungkidul, Kodim 0730 Gunungkidul dan pemerintah Kecamatan Wonosari melakukan mediasi dengan pengurus MTA.

Dalam mediasi tersebut disepakati kegiatan pengajian MTA dihentikan dan seluruh jemaah diminta untuk meninggalkan lokasi kejadian.

Camat Wonosari, Iswandoyo mengungkapkan permasalahan penolakan warga terhadap kegiatan MTA di Dusun Pakelrejo, Piyaman akan dibicarakan lebih lanjut.

Rencananya, warga, pengurus MTA, tokoh masyarakat, kepolisian, TNI dan pemerintah akan melakukan pertemuan pada 13 Januari mendatang.

“Untuk sementara kegiatan pengajian dihentikan hingga MTA clear dengan warga,” ucapnya.

Menurut Iswandoyo, permasalahan ini muncul karena masih ada beberapa hal yang belum dikomunikasikan oleh pengurus MTA kepada warga.

Untuk itu, pemerintah kecamatan meminta kepada pengurus MTA melakukan pendekatan dengan warga sehingga bisa ditemukan titik temu.

“Kita kan harus menjaga perasaan lingkungan juga. Makanya kita minta kepada MTA untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat,” imbuhnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved