Singgah di Candi Gebang, Candi yang Belum Terungkap Sejarahnya

Salah satu candi yang dapat Anda kunjungi adalah Candi Gebang yang berada di dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY

Penulis: Hamim Thohari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Hamim Thohari

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sleman merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang banyak memiliki peninggalan bersejarah berupa candi.

Meluangkan waktu untuk menyesuri candi-candi tersebut bisa menjadi alternatif wisata yang menyenangkan dan murah.

Salah satu candi yang dapat Anda kunjungi adalah Candi Gebang yang berada di dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY.

Berdasarkan data dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, candi ini ditemukan pada tahun 1936 oleh penduduk sekitar.

Pada saat itu yang pertama kali ditemukan adalah sebuah arca Ganesha.


Tribun Jogja/Hamim Thohari
Candi Gebang

Berdasarkan penemuan tersebut Jawatan Purbakala saat itu melakukan penelitian dan penggalian dan diketahui bahwa arca tersebut merupakan bagian dari bangunan candi.

Hasil penggalin tersebut menemukan reruntuhan bangunan yang terdiri dari bagian atap candi, sebagian kecil tubuh candi, dan bagian kaki candi.

Berdasarkan penemuan tersebut pada tahun 1937 dilakukan pemugaran yang dipimpin oleh warga negara Belanda bernama Van Romondt.

Rute

Candi ini berada di sebelah barat Stadion Intenasional Maguwoharjo.

Rute yang paling mudah adalah dari perempatan ringroad Jl. Gejayan (sekarang namanya Jl. Affandi) susuri ringroad utara ke arah timur.

Nanti bakal lewat di depan Kantor Polda DI Yogyakarta, ini masih lurus terus. Setelah melewati depan Rumah Sakit JIH. Ini juga masih lurus terus bakal melewati depan Pasar Condong Catur.

Mulai pelankan laju kendaraan karena di dekat Pasar Condong Catur ini ada pertigaan dengan cabang jalan ke arah utara. Bila diperhatikan, di pertigaan ini ada papan petunjuk arah ke Candi Gebang melalui jalan Nusa Indah.

Susuri Jl. Nusa Indah tersebut hingga nanti berlanjut ke Jl. Candi Gebang. Di Jl. Candi Gebang ini nanti bakal bertemu dengan pertigaan yang memiliki cabang jalan bernama Jl. Kebugaran.

Ikuti jalan kecil ini dan juga petunjuk-petunjuk dari papan-papan arah lain hingga nanti sampai ke Candi Gebang.

Meskipun letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, tetapi letaknya yang cukup tersembunyi membuatnya cukup susah ditemukan.

Biaya

Sesampainya di lokasi candi akan menemukan kompleks candi yang tertapi apik dan terawat.

Untuk memasuki kompleks candi ini pengunjung dewasa dikenakan biaya Rp2 ribu, dan anak-anak Rp1.000.

Lokasi candi ini berbatasan dengan sungai Larang di bagian timur, lahan pertanian dan tegalan pada bagian barat dan selatannnya, serta kebun penduduk di sebelah utara.

Posisi candi Gebang menghadap timur dengan bentuk bujur sangkar dengan ukuran 5,25 x 5,25 meter dengan tinggi 7,75 meter.

Masih berdasarkan data dari BPCB Yogyakarta tidak ada relief yang menghiasi bagian kaki candi.

Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi terletak di sisi timur. Di dalam bangunan candi terdapa sebuah yoni. Di kanan kiri pintu masuk terdapat relung tempat arca.

Di relung utara terdapat arca Nandiswara sedangkan relung selatan dalam keadaan kosong.


Tribun Jogja/Hamim Thohari
Yoni di dalam Candi Gebang

Konon di relung tersebut tadinya terdapat arca Mahakala. Di sisi barat (belakang) terdapat relung yang diisi dengan Arca Ganesha yang duduk di atas sebuah yoni dengan belalai mengarah ke utara.

Hingga saat ini sejerah pembangunan Candi Gebang masih menjadi misteri. Hanya saja, dari keberadaan lingga, yoni dan arca Ganesha, dapat dipastikan bahwa Candi Gebang merupakan candi Hindu.

Disamping itu, dilihat dari struktur bangunan candi yang tinggi pada bagian kaki mengindikasikan candi itu dibangun pada masa antara tahun 730-800 M.

Meskipun kaki candi cukup tinggi tidak ditemukan tangga untuk naik pintu candi dan selasar di permukaan kaki candi.

Terdapat dugaan, tangga tersebut dibuat dari bahan yang mudah rapuh, seperti kayu, namun belum didapat informasi yang pasti tentang ketiadaan tangga tersebut.

Pada hari libur candi ini sering dikunjungi wisatawan meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.


Tribun Jogja/Hamim Thohari
Ganesha di Candi Gebang

Hardian, salah seorang wisatawan yang datang bersama sejumlah anggota keluarganya mengungkapkan cukup puas mendatangi Candi Gebang.

"Tempatnya bersih, tertata rapi dan juga murah masuknya. Selain berwisata juga bisa menambah pengetahuan," ujarnya.

Di lokasi candi gebang juga terdapat fasilitas kamar mandi dan juga beberapa bangku di beberapa titik taman area candi. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved