Seorang Setya Novanto di Mata Tukang Parkir Hingga Bakul Bakso

Figur yang dianggap penting dan dapat mewakili aspirasi rakyat tersebut dianggap gagal mengemban tugasnya.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
DPR Setya Novanto 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Semua mata menyorot perkembangan kasus yang menyeret Ketua DPR RI, Setya Novanto, atas pelanggaran kode etik yang ia lakukan.

Tak hanya petinggi negara, politisi, akademisi saja yang sibuk memperbincangkan hal tersebut.

Namun topik itu ternyata juga menjadi isu hangat yang menggelinding hingga ke area kekuasaan Jojon. Seorang tukang parkir yang kesehariannya bekerja di depan gedung DPRD DIY.

"Kelakuan seperti itu jelas menjelek-jelekan negara. Nama Presidennya sendiri kok dibawa-bawa," serunya ketika mengobrol dengan Tribun Jogja, Rabu (16/12/2015).

Jojon mengkritisi sikap Setya Novanto yang membawa nama Kepala Negara dalam urusan perpanjangan izin Freeport.

Menurutnya, tindakan semacam itu merupakan pencemaran nama baik dan perlu dijatuhi sanksi tegas.

"Dia (Setya Novanto, red) harus dicopot dari jabatannya. Setelah itu harus diproses hukum," imbuhnya.

Pria asal Sleman tersebut menambahkan jika Setya Novanto akhirnya tidak turun dari jabatannya, maka negeri ini akan memasuki era kehancuran.

"Kalau nggak dicopot bisa hancur indonesia ini. Orang nyuri ayam bisa dihukum, kalo kesalahan sebesar itu nantinya nggak dihukum, ya bisa payah," tandasnya.

Tukang Becak

Pernyataan tersebut diamini oleh Yulianto, tukang becak yang ada di Jalan Malioboro. Yuli mengaku mengikuti perkembangan kabar Setya Novanto melalui televisi dan juga surat kabar.

"Sebenarnya kami (rakyat, red) kecewa saat tahu sidang MKD yang memanggil Setnov, tidak digelar secara terbuka. Kita nggak tahu di dalam persidangan seperti apa reaksi dan kondisinya," beber pria asal Kulonprogo tersebut kepada Tribun Jogja.

Selain itu, Yulianto mengamati jika KMP mendominasi warna di DPR. Sehingga Setnov memiliki dukungan yang besar.

"MKD juga kan teman-temannya Setnov, bisa jadi nggak dijatuhi hukuman berat," urai Yuli mengungkapkan pemikirannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved