Dilempar Bom Molotov, Ambulans Puskesmas Kasihan I Nyaris Terbakar
"Kok saya tunggu-tunggu tidak masuk, tiba-tiba ada suara glotak-blugh, saya lihat api menyala-nyala," jelasnya.
Penulis: apr | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebuah bom molotov yang dilemparkan orang tidak dikenal nyaris saja membakar mobil ambulans yang terparkir di halaman Puskesmas Kasihan I, Jl Bibis KM 8, Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan pada Senin (14/12/2015) dini hari.
Sukisno (59) penjaga Puskesmas yang menjadi saksi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 dini hari, saat itu dirinya sedang tiduran di kursi ruang pendaftaran.
Awalnya, dia mendengar suara kendaraan bermotor dan berhenti di jalan depan puskesmas, Sukisno mengiranya sebagai warga yang ingin memeriksakan diri.
"Kok saya tunggu-tunggu tidak masuk, tiba-tiba ada suara glotak-blugh, saya lihat api menyala-nyala," jelasnya.
Api menurutnya menyala di kolong antara dua dari tiga mobil ambulans yang terparkir di halaman puskesmas tersebut, sementara pelaku langsung kabur.
Sukisno lantas membangunkan petugas jaga dan kemudian juga berupaya memadamkan api dengan seember air.
Sukisno mengaku tidak mengetahui siapa dan berapa orang yang melempar bom molotov tersebut. Dia hanya bisa memperkirakan berdasarkan suara, setelah api menyala motor segera kabur ke arah utara.
"Kalau dari suaranya itu motor bebek," ujarnya.
Api memang berhasil segera dipadamkan, namun bom molotov tersebut membakar bodi sisi kiri ambulans AB 1209 UB dan juga sedikit menghanguskan bodi sisi kanan ambulans AB1042UB.
Dokter Fungsional Puskesmas Kasihan I, dr Bambang Sulistianto didampingi Plh Kepala Puskesmas Kasihan I, Aceng Mutholib memperkirakan kerugian yang dialami akibat pelemparan bom molotov tersebut sekitar Rp 2 juta. "Kerugian sebenarnya cukup kecil," katanya.
Bambang mengaku tidak mengetahui motif apa yang memicu terjadinya peristiwa tersebut. Belum lama ini, seperti yang diberitakan Tribun Jogja pada Jumat (27/11/2015) memang sempat ada sebagian warga yang melakukan protes atas pelayanan peminjaman ambulans puskesmas, namun Ia memilih untuk tidak menghubungkan protes tersebut dengan peristiwa kali ini.
"Kami tidak tahu persis dan kami tidak hubungkan, walaupun saat pertama dulu memang ada ancaman bakar ambulansnya," tuturnya.
Pihak puskesmas menurutnya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan pada pihak kepolisian. Bambang juga memohon maaf jika dalam pelayanan puskesmas memiliki kekurangan di mata masyarakat, namun Ia tetap menyayangkan adanya upaya pembakaran tersebut.
"Kami prihatin kalau ambulans sampai dibakar, karena yang rugi nanti warga dan pasien yang akan memakai," tuturnya.
