Muncul Rencana Pembangunan Bendungan Kali Progo
Belum optimalnya saluran irigasi dari intake Kamijoro diharapkan bakal teratasi dalam waktu dekat dengan rencana pembangunan bendungan Kali Progo
Penulis: apr | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Belum optimalnya saluran irigasi dari intake Kamijoro diharapkan bakal teratasi dalam waktu dekat dengan rencana pembangunan bendungan Kali Progo di dekatnya.
Hal tersebut mengemuka dalam kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di pintu air intake Kamijoro, Sendangsari, Pajangan pada Senin (7/12/2015).
Ketua Induk Paguyuban Petani Pengguna Air (IP3A) Kamijoro-Pijenan, Sutardi menjelaskan intake Kamijoro merupakan jalur masuk bagi air dari Kali Progo menuju saluran irigasi primer Kamijoro.
Saluran ini mengairi kurang lebih 2.563 hektare lahan di empat kecamatan yakni Pandak, Srandakan, Sanden, dan Kretek.
"Air masuk terowongan bawah tanah sepanjang 1.800 meter," ujarnya.
Bangunan intake yang juga menjadi bangunan cagar budaya karena dibangun pemerintah kolonial Belanda sejak 1924 tersebut menurutnya masih berfungsi dengan baik meski belum optimal saat musim kemarau.
"Kalau cakupan tetap sama, tapi karena kemarau hanya maksimal 700 liter sehingga harus pandai-pandai membagi dengan bergilir," katanya.
Belum optimalnya intake kamijoro menurutnya juga dikarenakan Kali Progo yang rawan sedimentasi pasir, bahkan pada tahun 70an hingga 90an pernah terowongan pernah tertutup pasir.
Namun saat ini sudah bisa diatasi dengan rutin melakukan penyedotan pasir.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan bendungan yang akan melintang di Kali Progo sebagai bagian intake Kamijoro.
Dengan adanya bendungan tersebut menurutnya air yang masuk ke intake Kamijoro bisa lebih banyak dan mengairi lahan.
"Dengan adanya bendungan bisa bertambah mengairi 500 hektare, kalau sekarang hanya sekitar 2.500 hektare bisa jadi 3.000 hektare," tuturnya.
Anggaran untuk membangun bendungan tersebut menurutnya diperkirakan sebesar Rp 158 miliar dan baru akan dibuka tendernya pada akhir bulan ini.
Pembangunan menurutnya diharapkan bisa selesai dalam dua tahun.