Situs Geoheritage Lava Bantal
Proyek Irigasi Geoheritage akan Jadi Kawasan Edukasi Pertanian
Proyek yang saat ini masih berjalan tersebut disebutkan sudah dengan konsultasi ahli dan tidak merusak geoheritage
Penulis: dnh | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Proyek saluran irigasi yang melewati kawasan geoheritage lava bantal nantinya akan menjadi bagian dari kawasan edukasi pertanian.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapala Bidang Sumber Daya Air PUP-ESDM DIY, Fauzan Umar, akhir pekan kemarin.
Menurut Fauzan Umar, proyek tersebut adalah saluran irigasi sumber dan proyek yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, bahkan sebelum kawasan tersebut ditetapkan sebagai kawasan geoheritage.
Selain itu, proyek yang saat ini masih berjalan tersebut disebutkan sudah dengan konsultasi ahli dan tidak merusak geoheritage.
"Lava bantal kan yang sebelah barat, tidak diapa-apakan, yang sebelah timur tidak apa-apa karena banyak di mana-mana," ujarnya.
Sudah ada perubahan design saluran irigasi tersebut setelah adanya penetapan kawasan lava bantal sebagai sebuah kawasan geoheritage. Bahkan menurut Fauzan dengan adanya saluran irigasi tersebut akan menarik perhatian publik.
"Irigasi ini menjadi kawasan edukasi pertanian. Seperti rencana dari Bu Camat, jadi edukasi geologi, edukasi pertanian, sumber daya air, menjadi pembelajaran sumber daya air dan tidak merusak lingkungan," lanjut Fauzan.
Terkait dengan desain irigasi, saluran irigasi memang harus dengan menggali batuan yang ada di sisi timur agar air bisa mengalir karena memanfaatkan gravitasi.
Kemudian saluran yang ada di sisi timur akan disebrangkan ke sisi barat dengan jembatan yang letaknya di selatan lava bantal.
"Kita harus menggali karena kita memang harus membawa air, tetapi bukan lava bantal. Tetapi ini suatu kawasan, masih tersisa banyak (batuan semilir). Kita menggali juga tidak pakai alat berat, pakai cutter agar tidak merusak secara membabi buta, talang penyebrangan air juga digeser ke selatan agar tidak merusak (lava bantal)," jelasnya.
Pertimbangan biaya
Ketika ditanya apakah sebenarnya proyek tersebut bisa tidak melewati kawasan geoheritage, Fauzan mengatakan itu bisa dilakukan.
Yakni dengan menggunakan sistem pompa, namun secara pendanaan itu akan menjadi lebih mahal dan menggunakan bahan bakar.
Sementara itu, untuk yang diadopsi di proyek saat ini menurutnya tidak menggunakan bahan bakar meski nantinya ada pompa yang akan beroperasi.
Tetapi pompa tersebut akan digerakkan dengan turbin yang digerakan menggunakan sumber daya air.
Saluran irigasi ini nantinya selain untuk mengairi sawah masyarakat juga bisa digunakan untuk menyuplai air di embung yang ada di daerah tersebut. (*)
