Papa Minta Saham

MS: Assalamu'alaikum Pak, SN - MR Jawab : Widihhhh

Rekaman mengungkap perbincangan yang sebelumnya belum pernah diketahui publik, banyak cerita terungkap dalam rekaman berurasi 120 menit itu

Editor: Mona Kriesdinar
Ketua DPR RI, Setya Novanto 

TRIBUNJOGJA.COM - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akhirnya memutar rekaman utuh pertemuan tiga orang yang melibatkan CEO Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Muhammad Riza Chalid pada Rabu (02/12/2015) kemarin. Bersamaan dengan pemutaran rekaman tersebut, dibagikan pula transkrip utuh kepada para anggota MKD.

Dalam rekaman berdurasi hampir dua jam tersebut, terungkap banyak informasi yang tak hanya menyinggung soal inti permasalahan terkait 'Papa Minta Saham', namun banyak informasi lainnya mulai dari pernikahan anak Presiden Jokowi, cerita tentang Mantan Presiden Megawati, adapula tentang Komjen Budi Gunawan, Prabowo serta Hatta Rajasa.

Sejumlah nama juga disebutkan dalam percakapan tersebut.

Paling banyak, ada nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang disebut sebanyak 66 kali, pengucapan kata presiden sebanyak 47 kali, pengucapan nama Jokowi sebanyak 22 kali, Jusuf Kalla 9 kali dan pengucapan JK sebanyak 7 kali.

Nama lainnya ada nama Darmo yang disebutkan sebanyak 13 kali, nama Hatta Rajasa sebanyak 7 kali, nama Prabowo sebanyak 5 kali, Megawati sebanyak 7 kali serta Tito sebanyak 4 kali.

Adapun sebagaimana dalam transkrip yang sudah tersebar ke publik ini, perbincangan diawali dengan ucapan salam dari Maroef Sjamsoeddin.

"Assalamu'alaikum pak"

Kemudian dijawab oleh SN dan MR "Widiiihhhh"

Perbicangan mereka kemudian mengalir ke soal pernikahan putra Presiden Jokowi di Solo.

Hingga membandingkan antara pernikahan Putra mantan Presiden SBY dan pernikahan Putra Presiden Jokowi.

Sebagaimana yang terdapat dalam transkrip perbincangan, Maroef sempat membandingkan kedua perhelatan besar tersebut dengan menyebutkan bahwa pernikahan Putra Presiden Jokowi jauh lebih sederhana dibandingkan dengan pernikahan Putra Presiden SBY yang digelar di Istana.

Saat itu Presiden Jokowi membuat sekitar 4000 undangan yang ditujukan untuk warga Solo 1000 undangan, politisi dan pejabat negara sebanyak 1000 undangan sementara sisanya 2000 undangan ditujukan untuk relawan Jokowi - JK. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved