Tengkek Buto Makin Melejit Harganya

Di pasaran, harga burung ini bervariasi antara Rp 1-1,5 juta. Sebagai burung isian Tengkek Buto memang menjadi favorit

inilahblitar.blogspot.com
Tengkek Buto 

TRIBUNJOGJA.COM - The Oriental Dollarbird adalah sebutan untuk burung Tengkek Buto. Masyarakat sekitar Jawa Tengah dan DIY kerap menyebutnya dengan burung tengkek atau buto tengkek.

Ya, sejatinya, Tengkek Buto bukan termasuk jenis burung Raja Udang atau burung tengkek, melainkan termasuk dalam genus eurytomus dan merupakan satu kerabat dengan coraciidae.

Di kalangan pecinta burung, dikenal ada tiga jenis burung Tengkek Buto, yakni eurytomus glaucurus, eurytomus gularis, dan eurytomus azureus.

Populasi Tengkek Buto tersebar di wilayah Jawa, Sumatera hingga Kalimatan.

Burung yang gemar memakan reptil kecil ini kerap bertengger dan mondar mandir di daerah pepohonan tinggi, di tepian sungai, dan di rerimbunan pohon bambu yang sekaligus menjadi tempat favoritnya membangun sarang.

Burung yang warna bulunya didominiasi biru tosca ini, di habitat aslinya memakan serangga-serangga kecil, seperti jangkrik, cicak dan beberapa jenis reptile lainnya.

Namun, ketika menjadi burung peliharaan, makanannya bisa diberi voer dan jangkerik saja. Pemberian jangkerik bisa dilakukan pagi dan sore, masing-masing lima ekor.

Tengkek Buto dikenal memiliki kicauan bervolume keras dan terus menerus atau sering disebut ngeroll.

Meski monoton, justru membuat kicauan burung ini dijadikan isian wajib untuk burung-burung pekicau yang berorientasi lomba seperti, Murai Batu, dan Cucak Ijo.

"Di pasaran, harga burung ini bervariasi antara Rp 1-1,5 juta. Sebagai burung isian Tengkek Buto memang menjadi favorit. Harganya sebagai burung isian memang relatif mahal, sebab, keberadaan semakin lama semakin langka. Sementara untuk penangkaran burung ini masih belum maksimal dan tergolong susah," ujar Rawi salah satu pehobi yang pernah memelihara burung lokal ini, Kamis (5/11/2015).

Sementara itu untuk jenis Tengkek raja udang di habitat aslinya hidup di area sekitar sungai dan danau. Raja udang perairan memburu kodok dan ikan sebagai makanannya.

Burung ini memiliki paruh yang panjang sehingg memungkinkan sebagai alat menjepit mangsanya di dalam air.

Beberapa jenis Raja Udang yang hidup di wilayah Indonesia, antara lain Raja-udang Punggung-merah (Ceyx rufidorsa), Raja-udang Erasia (Alcedo atthis) dan Pekaka Emas (Pelargopsis capensis). (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved