Kamera Trap Direncanakan Dipasang Kembali di Merapi
Pemasangan kamera trap di gunung Merapi dievaluasi. Salah satunya adalah tentang teknik pemasangan kamera trap.
Penulis: dnh | Editor: oda
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemasangan kamera trap di gunung Merapi dievaluasi. Terlebih dari pemasangan kamera trap pada medio September 2015 kemarin belum mendapatkan hasil yang diinginkan yakni mendapatkan foto atau video macan tutul jawa.
Menurut Arif Sulfiantono, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Merapi ada beberapa evaluasi yang dilakukan. Salah satunya adalah tentang teknik pemasangan kamera trap.
"Kita belum tau teknik jitu tentang pemasangan kamera trap. Seperti yang dipasang di jalur pendakian Sapuangin, saat kita ambil, ternyata posisi kamera sudah berubah," ujarnya dalam seminar di Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Senin (12/10/2015).
"Mungkin karena terkena angin jadi posisinya berubah, ini berpengaruh ke hasil dimana yang tertangkap kamera hanya kepala dan bokong kijang," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Resort Kemalang ini.
Menurutnya itu yang menjadi salah satu evaluasi. Dimana menurut Arif, dari ahli satwa liar, disarankan TNGM perlu mengetahui bagaimana teknik pemasangan kamera trap secara benar.
"Sebelum tahap kedua semoga sudah tahu bagaimana tekniknya," ujarnya.
Direncanakan, kegiatan monitoring macan tutul jawa akan kembali dilakukan. Sedangkan untuk lama pemasangan kamera idealnya adalah minimal satu bulan.
Dalam seminar yang digelar di Balai Taman Nasional Gunung Merapi, beberapa usulan muncul terkait dengan pemasangan kamera trap.
Diberitakan sebelumnya, dari kegiatan monitoring macan tutul jawa di Merapi yang dilakukan pada medio September 2015.
Kamera trap yang dipasang belum berhasil mendapatkan gambar foto atau video macan. (tribunjogja.com)
