Liputan Khusus

Roy Suryo Menilai PLIK Tidak Sesuai Tujuan Awal

Kementrian Kominfo menyatakan pelayanan USO belum efektif dan untuk sementara dihentikan guna mencegah potensi kerugian

Penulis: dnh | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dwi Nourma Handito
Anak-anak sedang memanfaatkan fasilitas internet di Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Nanggulan 2 yang terletak di Desa Bayuroto, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo. PLIK Nanggulan 2 adalah satu dari 114 PLIK yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PLIK adalah satu dari beberapa kegiatan dari program USO (Universal Service Obligation) yang merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan pelayanan universal di bidang telekomunikasi dan informatika kepada publik.

Dalam rilisnya pada Maret 2015 Kementrian Kominfo menyatakan pelayanan USO belum efektif dan untuk sementara dihentikan guna mencegah potensi kerugian dan sedang ada redesign ulang program.

Sementara itu menurut pakar telematika yang juga mantan anggota DPR dan Menpora di era SBY, Roy Suryo program yang digagas oleh Tifatul Sembiring ini adalah program yang bagus namun tidak berlangsung sesuai dengan tujuan awal.

Sehingga ia setuju jika dihentikan sementara dan dievaluasi.

"Program ini sebenarnya baik, tetapi ada miss persepsi atau tidak berlangsung sempurna, antara keinginan dari awal dan aplikasi serta impelentasi di lapangan tidak sesuai," jelasnya kepada Tribun Jogja pekan kemarin.

Lebih lanjut, Pogram PLIK dan Mobile PLIK dari sisi hardware bisa disebut ini sukses karena berhasil menebar peralatan ke daerah‑daerah termasuk di pedesaan‑pedesaan.

Tetapi itu hanya dari sisi hardware, dimana untuk internet Roy Suryo menyebut ada tiga sisi, yakni hardware, software dan brainware dan dua sisi tersebut dirasa politis Partai Demokrat ini tidak berjalan.

"Saya setuju dihentikan dan dievaluasi, namun dihentikan sementara, karena tujuannya bagus namun harus diluruskan kembali dan mencapai targetnya bukan hanya nebar hardware. Kalau hanya nebar hardware ibaratnya justru menjadi pisau bermata dua. Program tidak mencapai target," sebut Roy. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved