Lipsus Macan Merapi
Jalur Migrasi Macan Harus Tetap Alami
Selain habitat yang terjaga, keberadaan macan tutul juga perlu ditopang oleh kawasan penyangga yang mendukung.
Penulis: dnh | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain habitat yang terjaga, keberadaan macan tutul juga perlu ditopang oleh kawasan penyangga yang mendukung.
Dalam hal ini menurut peneliti karnivora, Didik Raharyono perlu adanya kawasan penyangga seperti koridor yang mengakomodasi migrasi kucing besar ini.
Menurut Didik, populasi macan Merapi memiliki kaitan dengan gunung Merbabu, secara alami macan akan bermigrasi. Didik meyakini, individu di dua gunung yang berdekatan tersebut saling mengisi.
Hal ini dikuatkan dengan fakta bahwa macan tutul memiliki daya jelajah yang luas. "Ada cerita di Magelang ada perlintasan (Koridor) ke Merbabu lewat jalur sungai," ujar Didik kepada Tribun Jogja pekan kemarin.
Sehingga menurutnya perlu adanya koridor yang bisa mengakomodasi itu.
"Seharusnya memang di kawasan yang bedekatan dan sama-sama taman nasional memiliki koridor dan menurut saya itu penting, supaya tidak ada kemerosotan," jelasnya.
Penyiapan koridor yang dimaksud tersebut adalah tetap menjaga jalur-jalur yang kemungkinan dilewati tetap sealami mungkin.
Dicontohkan Didik, seperti kawasan sungai baiknya masyarakat tetap menjaga keaslian sungai dan tetap dibiarkan lebar.
Koridor, menurut Didik tidak harus selalu berbentuk sungai, namun bisa berbentuk hutan rakyat atau tegalan maupun jenis hutan yang lain.
Koridor ini juga dimanfaatkan oleh satwa-satwa selain macan untuk bermigrasi dimana biasanya satwa memilih medan yang jarang dijamah oleh manusia.
Butuh Dukungan Pemda
Terkait hal ini, pihak yang berwenang dirasa perlu untuk menetapkan titik-titik mana saja yang bisa menjadi koridor. Pemilihan titik koridor bisa berdasarkan atas laporan masyarakat yang menjumpai satwa yang bermigrasi.
"Misalnya sungai di Selo sebelah mana yang sering digunakan. Perlu ditetapkan sebagai kawasan penyangga ataupun koridor," jelasnya.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Merapi, Arif Sulfiantono memandang perlu adanya koridor selain ke Merbabu, juga penting untuk ke daerah lain.
"Memang harus dibuat jalur koridor untuk migrasi selain ke Merbabu. Untuk ke Merbabu paling lewat sungai-sungai yang ada," jelasnya.
Terkait hal ini, perlu adanya kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat.
Terlebih memang kewenangan TNGM juga terbatas, seperti untuk hutan atau kebun rakyat yang bisa menjadi koridor masuk wewenang di Dinas Kehutanan daerah setempat, dan saat ini itu dirasa belum terealisasi. (tribunjogja.com)