Microsoft Hadirkan IT Learning Center di Yogyakarta
Perusahaan teknologi informasi, Microsoft International turut memberikan perhatian khusus pada dunia pendidikan di DIY
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perusahaan teknologi informasi, Microsoft International turut memberikan perhatian khusus pada dunia pendidikan di DIY.
Menggandeng PT Eduspec dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, perusahaan itu meluncurkan SMK IT Learning Center di Balai Tekkomdik BTKP Yogyakarta, Kamis (22/6/2015).
Direktur Microsoft International, Pascal, menjelaskan bahwa pihaknya ingin pelajar dan guru SMK memiliki keahlian setara dengan bangsa lain melalui SMK IT Learning Center ini. Nantinya, keahlian itu dibuktikan dengan sertifikat yang akan dikeluarkan setelah pelatihan yang diberikan.
“Ujian, pelatihan dan sertifikasi yang kami berikan berlaku di seluruh dunia,” ujar Pascal seusai peluncuran SMK IT Learning Center.
Microsoft dalam hal ini menawarkan model pembelajaran termutakhir abad 21 dengan program Office 365 yang berbasis sistem komputasi awan (cloud).
Software ini bisa dimanfaatkan pihak sekolah dalam proses pembelajaran pada siswa secara digital.
“Jika dulu program office hanya bisa digunakan secara offline, sekarang bisa dilakukan secara online seperti halnya menggunakan fasilitas telepon seluler,” tambahnya.
PT Eduspec Indonesia sebagai mitra kerja Microsoft menyediakan tiga kebutuhan untuk menghadapi tantangan dalam konspe pendidikan modern. Yakni, infrastruktur, infokultur dan infostruktur.
Direktur Utama PT Eduspec Indonesia, Indra Charismiadji menjelaskan, pihaknya ingin sekolah mulai meningkalkan bentuk kertas menuju digitalisasi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, siswa dan guru harus didorong untuk menguasai teknologi yang semakin berkembang.
Model pembelajaran pun saat ini sudah harus mengaplikasikan konsep student centered learning di mana siswa secara aktif menjadi fokus dalam prosesnya, bukan lagi terpusat pada guru.
“Ini tentu tidak mudah karena harus mengubah kebiasaan. Namun, itu harus tetap dilakukan supaya kualitas pendidikan kita semakin bagus,” kata dia.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan keputusan Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang mengenalkan e-Sabak awal tahun ini.
E-Sabak digagas oleh PT Eduspec Indonesia dengan Intel Education. “Ini merupakan sistem aplikasi belajar aktif dan kreatif berbasis elektronik.
Jadi, sekolah memanfaatkan teknologi sabak atau tablet dengan aplikasi pembelajaran kreatif interaktif.
Dampak positif dari sistem tersebut, lanjut Indra, memungkinkan siswa meningkatkan kecanggihan aktivitas belajar secara online.
Selain itu, sistem ini juga mengubah sikap belajar mereka menjadi lebih baik dan antusias.
“Sistem ini juga memberi peluang bagi guru untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menciptakan suasana belajar yang baru,” kata Indra.
Kepala Disdikpora DIY Kadarmanto, Baskoro Aji berharap, program tersebut mampu mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan merata, berdaya saing dan nondiskriminatif, serta menciptakan inovasi pendidikan yang responsive terhadap kebutuhan saat ini.
“Sebagai bagian dari program Jogja Cyber Province yang dikemas dalam digital government service, layanan teknologi Informasi di bidang pendidikan menjadi sangat strategis,” ujarnya. (tribunjogja.com)