Ditemukan Baju Awul-awul Tak Layak Pakai di Magelang

ada indikasi produk kain owolan yang dijual mengandung bakteri yang sangat membahayakan manusia.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Hendy Kurniawan
trenawul-awul.blogspot.com
Penjual pakaian bekas impor, atau akrab disebut pakaian awul-awul. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Diskoperindag) Kota Magelang menemukan sejumlah produk pakaian bekas impor atau awul-awul yang tidak layak pakai. Produk tersebut dijual di toko owolan yang berada di jalan Jenderal Sudirman Kota Magelang.

Dari pemantauan Diskoperindag Kota Magelang, banyak pakaian kotor kecoklatan dan berdebu yang dijual di toko ini. Pakaian itu kemudian diteliti oleh petugas Diskoperindag dan sampelnya dibawa untuk diuji laboratorium.

Kepala Seksi (Kasi) Ekspor dan Impor Diskoperindag Kota Magelang menjelaskan, dari pemantauannya banyak pakaian impor bekas yang tak layak jual. Ismail merasa prihatin karena banyak pakaian awul-awul yang dijual dalam keadaan kotor.

"Dari penelitian tadi, untuk pakaian hem, di bagian krah berwarna kecoklatan akibat kotoran. Demikian juga dengan produk celana panjang dan kaos, juga banyak yang kotor," jelas Ismail di sela-sela razia toko awul-awul, Jumat (6/2/2015).

Dalam kesempatan itu, Diskoperindag juga mengambil sampel awul-awul untuk diteliti di laboratorium kesehatan. Sampel owolan dibawa petugas dari Dinas kesehatan setempat. Menurutnya, razia ini hanya sebatas pengawasan dan untuk mengantisipasi agar tidak ada konsumen yang dirugikan dengan produk owolan.

Dia menyebut, selain untuk melihat produk owolan, razia ini juga untuk menegakkan aturan UU no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Sebab ada indikasi produk kain owolan yang dijual mengandung bakteri yang sangat membahayakan manusia.

Petugas bagian farmasi makanan dan minuman Dinas Kesehatan Kota Magelang, Dumarian menjelaskan, banyak pakaian owolan yang tidak layak pakaiPihaknya mengambil beberapa sampel pakaian untuk segera diteliti.

"Kami akan segera melakukan uji sampel produk awul-awul yang dijual di laboratorium," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Tags
Awul-awul
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved