Robot Luar Angkasa Langsung Ngetweet Setelah Menderat di Komet
Robot luar angkasa, Philae Lander, berhasil mendarat di komet berkode 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Rabu (12/11/2014) pukul 23.05 waktu Indonesia
TRIBUNJOGJA.COM - Robot luar angkasa, Philae Lander, berhasil mendarat di komet berkode 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Rabu (12/11/2014) pukul 23.05 waktu Indonesia.
Pendaratan tersebut, ditandai dengan kiriman tweet bersejarah yang menandai akhir dari perjalanan panjang menjelajahi luar angkasa selama 10 tahun dengan menempuh jarak 6,4 miliar kilometer.
"Touchdown! My new address: 67P!" demikian kiriman tweet yang dikirimkan luas melalui akun @Philae2014 atau Philae Lander.
Sejak awal, akun ini memang seolah berbicara selayaknya manusia. Ia mengabarkan detik demi detik perjalanan Philae Lander menuju ke komet 67P.
Bahkan, untuk berkomunikasi, akun ini menggunakan kata "aku" serta memanggil akun lainnya sebagai "sahabat" seolah pesawat itu sendiri yang tengah berbicara.
Adapun pendaratan bersejarah itu, disambut suka cita para kru di bumi yang tergabung dalam tim Misi ESA Roseta dari Badan Antariksa Eropa (ESA) yang berbasis di Darmstadt, Jerman.
Mereka bersorak gembira ketika robot seukuran mesin cuci itu berhasil menyentuh tubuh komet. Pendaratan itu tidak semulus seperti yang diharapkan, Philae sempat memantul karena gagal menyalakan pengendali arah.
"Sudah berhasil mendarat dan sempat memantul. Jadi hari ini kita tidak hanya berhasil mendarat, namun mendaratkan robot sebanyak dua kali," jelas Dr Stephan Ulamec, yang memimpin misi pendaratan.
Wajar saja, sejumlah ilmuwan bahkan menggambarkan peristiwa itu sebagai misi pendaratan paling sulit dalam sejarah. Dr Matthew Genge, dari Imperial College London menganalogikannya seperti ketika ingin mendaratkan balon di tengah kota dengan kondisi angin kencang serta dengan mata tertutup.
Proses pendaratan paling sulit, dimulai ketika Philae mulai memisahkan diri dari pesawat antariksa Rosetta yang mengantarkannya mengarungi luar angkasa. Saat itu, Philae berjarak sekitar 13,6 mil diatas komet dengan waktu penjelajahan selama tujuh jam.
Komet 67P sendiri pertama kali ditemukan pada 45 tahun yang lalu oleh seorang peneliti asal Ukraina, Klim Churyumov. Kemudian pada tahun 2004, dimulailah misi untuk mencapai komet itu dengan mengirimkan pesawat luar angkasa
Rosetta yang membawa serta robot Philae. Rosetta harus mengelilingi bumi sebanyak tiga kali, kemudian mengelilingi mars satu kali sehingga bisa mencapai komet. Rosetta seperti halnya menggunakan gravitasi planet keduanya untuk mengayun menempuh jarak miliaran kilometer.
"Pertama kali kami melihatnya pada tahun 1969 silam, dan sekarang kita berhasil mendarat di sana. Ini fantastik, saat-saat yang sangat luar biasa, kali pertama dalam sejarah peradaban manusia," ujarnya sebagaimana dikutip tribunjogja.com, dari dailymail.co.uk.
Sementara itu, misi tersebut dilakukan demi mengungkap rahasia pembentukan bumi dan tata surya. Philae akan mengambil sample permukaan komet berusia 4,5 miliar tahun yang terbuat dari debu dan es beku tersebut. (*)