Modifikator Mulai Gandrungi Half Fairing

Umumnya, modifikator motor sport mengacu pada motor balap sebagai referensinya

Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: Ikrob Didik Irawan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM - Umumnya, modifikator motor sport mengacu pada motor balap sebagai referensinya. Karena itu tidak heran, konsep yang dihasilkan pun tidak jauh dari arena pacu adrenalin tersebut.

Satu aspek yang sering menjadi rujukan pada motor balap adalah keberadaan fairing. Bagian ini pada dasarnya memiliki fungsi sebagai pelindung atau penutup bagian mesin pada motor varian sport.

Tidak hanya itu, fairing juga menambah kesan sporty pada tampilan si motor tentunya dengan keselarasan antara bodi, tangki dan sasis motor itu sendiri.

Motor yang menggunakan tudung alias fairing yang menutupi bagain mesin secara keseluruhan memang cenderung lebih digemari ketimbang motor versi naked ala telanjang yang mesin terlihat.

Tetapi di balik semua itu ada kelebihan dan kekurangan tersendiri bagi motor ber-fairing dibanding motor naked.

Kelebihan motor ber-fairing antara lain kesan sporty yang kuat, mesin yang terlindungi, dan penambahan kestabilan dan pendinginan mesin.

Sementara itu, kelemahannya antara lain kesulitan ketika membersihkan bagian dalam mesin, selanjutnya apabila fairing lecet akan sangat berdampak pada penampilan motor, dan yang berikutnya adalah apex fairing yang letaknya begitu rendah.

Akibatnya ground clearence motor begitu rendah. Jalan berbatu ataupun polisi tidur menjadi risiko sekaligus musuh besar bagi pengguna motor ber-fairing.

Apa sebenarnya yang ingin didapat dari modifikasi half fairing? Simak laporan selengkapnya di edisi cetak Tribun Jogja, Senin (20/10). (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved