83 Peserta Ikuti Ajang Elins Robot Line Follower Competition

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi (HMEI) UGM menyelenggarakan kompetisi robot Elins Robot Line Follower Competition (Ebotec) 2014.

Penulis: Hamim Thohari | Editor: tea
Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Suasana Ebotec 2014 yang diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri) UGM, Sabtu (13/9) 
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

 TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi  (HMEI) UGM menyelenggarakan kompetisi robot Elins Robot Line Follower Competition (Ebotec) 2014. Ebotec sendiri merupakan salah satu acara dalam rangkaian acara Festival Elektronika Instrumentasi .

Ketua panitia Ebotec 2014, Haikal Arfiansyah mengatakan, tahun ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan Ebotec. “Ebotec ini diselenggarakan skala nasional dengan diikuti 83 peserta, baik dari tingkat SMA/ SMK hingga mahasiswa,” ungkapnya di sela-sela acara Ebotec 2014 yang diselanggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Sabtu, (13/9).

 Dalam lomba robot ini, peserta harus menyiapkan robot yang mampu mengikuti track berupa garis yang telah disiapkan panitia. Peserta diberi waktu tiga menit untuk menyelesaikan track tersebut di babak penyisihan. Bagi peserta yang memiliki catatan terbaik dalam menempuh track, berhak melaju ke babak selanjutnya.

 Dalam perlombaan yang mulai berlangsung dari pukul 08:00 tersebut, tidak semua robot mampu mencapai garis finis. Karena event ini berskala nasional, banyak pesrta yang berasal dari luar kota seperti, dari Malang, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya.

 “Tujuan kompetisi ini untuk mengembangkan pemahaman tentang perkembangan teknologi khususnya dalam lingkup robotika kepada para generasi muda Indonesia,” ungkap Haikal.

 Peserta memperebutkan total hadiah Rp. 10 juta. Dan bagi juara pertama juga berhak mendatkan trophy dari Gubernur Yogykarta. Menurut Haikal, setiap tahunnya, kualitas peserta yang mengikuti ajang tersebut terus meningkat.

 Rosisk Apribra salah satu peserta yang mewakili dari Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir STTN Yogyakarta, mengatakan dirinya malakuakan persiapan selama dua minggu sebelum mengikuti ajang Ebotic.

 “Sebenarnya robot yang kami miliki ini buatan 2012 dan selama ini kami kemabangkan terus. Persiapan yang kami lakukan sebelum lomba ini adalah membuat program robot agar robot tersebut mampu mengikuti garis yang dibuat panitia,” ungkap Rosisk.

 Ditambahkan olehnya, dalam perlombaan Robot Line Follower kesulitan yang sering dihadapinya adalah ketika menemukan garis yang memiliki banyak cabang. Khusus perlombaan kali ini dia harus lebih memutar otak karena ada track menanjak.

“Selama dua minggu persiapan tersebut tak jarang kami harus lembur hingga pagi untuk menyempurnakan robot,” tambah Rosisk. Dalam event Ebotic tahun ini, STTN mengirimkan tujuh kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari tiga orang.

Tags
Robot
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved