Sulingan Gunung Bikin Hati Tak Pindah
Alasan yang kerap dilontarkan para penggemar burung Sulingan adalah burung ini selain cantik dipandang juga memiliki kemampuan fighter
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PENGGEMAR burung berkicau di Tanah Air, dimanjakan oleh banyaknya pilihan burung lokal yang kualitas suaranya tak kalah dengan burung pekicau impor. Bahkan boleh dibilang, burung lokal masih menjadi primadona di dunia kicau mania.
Salah satunya adalah burung Sulingan atau disebut juga Tledekan. Burung yang secara fisik memiliki postur lebih kecil dari murai batu, dengan warna bulunya yang khas, biru menyala di bagian punggung dan coklat gula jawa di bagian dada ini memiliki penggemar setia yang jumlahnya terus bertambah.
Alasan yang kerap dilontarkan para penggemar burung Sulingan adalah burung ini selain cantik dipandang juga memiliki kemampuan fighter seperti burung pekicau lainnya. Pastinya, burung ini juga bisa dimastering dengan suara burung lain bila berorientasi lomba.
Salah satu pecinta burung Sulingan adalah Sugiyanto. Pria asal Yogyakarta ini setidaknya memiliki sepuluh ekor burung Sulingan berbagai jenis. Ada Sulingan Gunung, Sulingan Alis, dan Sulingan Kalimantan. Bagi Sugiyanto, Sulingan sudah menjadi burung favoritnya. Susah untuknya pindah ke lain hati, meskipun ia juga memelihara burung lain.
"Yang menarik dari Sulingan, selain warna biru samber lilinnya juga kicauannya. Bunyi kira-kira begini "Tiriruririt..tiriruririt", volumenya bisa keras. Dan kalau untuk lomba bisa dimastering dengan suara kenari, ciblek dan glatik wingko," ujar Sugiyanto ditemui di lapak burung miliknya di area pasar burung PASTY, Kamis (26/6).
Menurut Sugiyanto, Sulingan termasuk kategori burung pintar, sebab bisa menirukan dengan cepat berbagai macam suara burung lain. Di habitat aslinya yang masih banyak di jumpai di hutan-hutan Jawa, Sumatera dan Kalimantan, Sulingan adalah burung teritorial yang suka dengan tempat-tempat lembab. Tipikalnya hampir mirip dengan burung Anis Merah.
Di seputar Yogyakarta, populasi burung ini makin berkurang, sesekali masih bisa ditemui di daerah Wonosari, Sleman, Kulonprogo, Purworejo dan Kebumen. Di daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan, populasinya lebih banyak.
"Daerah yang masih banyak alasnya (hutan), biasanya juga gampang cari Sulingan. Ada yang disebut Sulingan Gunung, Laut, Alis yang ada list putihnya di bagian mata dan Kalimantan. Posturnya dan warna hampir sama, kadang yang Kalimantan lebih besar sedikit," terang Sugiyanto. (Tribunjogja.com)