Pilpres 2014

Sudjanarko Prihatin dengan Terjadinya Bentrok Massa Pendukung Capres

Terkait berbagai aksi kerusuhan yang melibatkan kelompok massa pendukung Capres-Cawapres Jokowi-JK dan Prabowo Hatta.

Penulis: had | Editor: tea
Tribun Jogja/ M Nur Huda
Ratusan massa pendukung capres-cawapres Prabowo-Hatta dengan massa pendukung Jokowi-JK, terlibat aksi saling lempar batu di perempatan Ngabean, Kota Yogyakarta, Selasa (24/6/2014). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Terkait berbagai aksi kerusuhan yang melibatkan kelompok massa pendukung Capres-Cawapres Jokowi-JK dan Prabowo Hatta.

Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta, Sudjanarko mengatakan, pihaknya prihatin atas peristiwa yang terjadi di Kota Yogyakarta hari ini, Selasa (24/6/2014). Sebab pihaknya berupaya melakukan penundaaan acara kampanye nasional di Sleman (23/6/2014) kemarin agar peristiwa pada 17 Juni lalu di Jalan Tamansiswa tidak terulang.

“Kita prihatin, padahal kita sedang ada kampanye berbudaya dengan harapan masyarakatnya tetap berbudaya, tidak terjadi konflik sepeti ini. Kampanye di Sleman kemarin juga kita tunda demi keamanan,” katanya saat ditemui di Ngabean.

Ia justeru terheran dengan situasi yang tidak terkendali, dan peristiwa benturan yang melibatkan dua pihak antara massa simpatisan PDIP pendukung Jokowi-JK, dengan massa simpatisan PPP pendukung Prabowo-Hatta.

“Sampai saat ini saya juga masih mencari, kabarnya ada beberapa simpatisan kami yang diamankan polisi. Belasan sepeda motor juga diamankan, tapi tidak tahu di mana mereka dibawa,” ujarnya.

Pihaknya pun akan segera melakukan komunikasi dengan Satgas partai koalisi untuk melakukan pertemuan internal malam ini. Termasuk jika nantinya dimungkinkan akan melakukan komunikasi dengan pihak lain.

“Sebenarnya kita tidak menghendaki adanya keributan, kami sudah mencoba meminimalisir agar kejadian 17 Juni lalu tidak terulang. Itu sudah dievaluasi, kemudian dilakukan upaya melalui kampanye berbudaya yang diprakarsai seniman,” ungkapnya.

Ia justeru menuding pihak keamanan tidak melakukan antisipasi secara maksimal. Sebab harusnya sejumlah titik yang selama ini rawan adanya bentrok, harus dijaga ketat. Termasuk penyelenggara pemilu, harusnya memberikan jadwal agar tidak terjadi benturan acara kampanye dalam satu waktu.

Dirinya juga berpendapat bahwa berbagai peristiwa di Yogyakarta ini ada pihak-pihak yang mencoba melakukan provokasi agar suasana tidak kondusif.

"Sepertinya ada pihak yang sengaja membuat situasi demikian di Yogya," ujarnya.

Terpisah, Ketua DPC PPP, Fachrudin juga menyayangkan pihak penyelenggara pemilu. Termasuk pihak keamanan yang dinilai tidak tegas. Pengaturan jadwal oleh kampanye antara di Kota dengan Bantul dipastikan akan terjadi benturan.

“Saya juga sebelumnya sempat mempertanyakan ke Bawaslu kok jadwalnya bisa bersamaan, padahal massa pasti akan melalui jalan-jalan utama. Calonnya dua kok malah jadwalnya dibuat oleh partai-partai,” ungkapnya.

Harusnya, imbuh Fachrudin, jadwal pelaksanaan kampanye dibuat tidak pada hari yang sama. Agar potensi-potensi adanya benturan antar simpatisan tidak terjadi.

“Sampai detik ini kami masih melakukan koordinasi internal. Komunikasi antar struktural juga kita lakukan. Ini catatan kita semua. Termasuk kami masih menggali informasi yang masih terus berkembang atas berbagai peristiwa di Yogyakarta,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved