Batok Unik untuk Perlindungan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - MEMILIKI ordo Testudinata atau Chelonians, kura-kura memiliki tempurung atau batok atau 'rumah' yang bertekstur, keras dan kaku yang disebut juga bony shell.

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron dan bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace).

Setiap bagian umumnya terdiri dari dua lapi, yakni lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.

Untuk kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar atau freshwater tortoises atau terrapins. (Tribunjogja.com)

 Tips Memelihara Kura-kura

1. Butuh bimbingan orang tua agar anak balita bisa memelihara kura-kura. Karena hewan ini bisa menggigit bila merasa terancam
2. Untuk pemula sebaiknya mencari kura-kura yang mudah dipelihara bukan hanya mengejar murahnya saja. Ada jenis kura-kura air yang relatif mudah dipelihara dari pada kura-kura darat. Misalnya jenis ambon dan brazil.
3. Bila ingin kura-kura impor, misalnya seperti indian star, sebaiknya membeli yang sudah berukuran panjang 7 cm karena relatif lebih bisa beradaptasi dibanding yang berukuran 4-5 cm.
4. Bagi yang sibuk bekerja, disarankan Iwan tidak memelihara kura-kura. Sebab, memelihara kur-kura tidak boleh asal pelihara saja. Kura-kura membutuhkan perawatan harian yang konsisten, misalnya dijemur.