Dampak Kelud

Hari Ini, Candi Borobudur Akan Dibersihkan

Balai Konservasi Borobudur (BKB) berencana untuk membuka mantel terpaulin yang menutup 72 stupa dan satu stupa induk di Candi Borobudur,hari ini

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: tea
DIBUNGKUS: Petugas dari Balai Konservasi Borobudur (BKB) sedang menutup stupa di Candi Borobudur, Jumat (14/2). BKB menutup sebanyak 72 stupa dan satu stupa induk di Candi Borobudur dengan “mantel” terpaulin. (ISTIMEWA) 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Balai Konservasi Borobudur (BKB) berencana untuk membuka mantel terpaulin yang menutup 72 stupa dan satu stupa induk di Candi Borobudur, Senin (17/2) hari ini. Pembukaan mantel tersebut juga akan diiringi dengan pembersihan abu vulknanik yang dilaksanakan bersama relawan.

Kepala BKB, Marsis Sutopo mengatakan, persiapan untuk pembukaan cover stupa dan recovery pembersihan candi akan dilaksanakan sekitar pukul 08.30. “Nanti ada penjelasan teknis kepada para relawan dan masyarakat yang akan ikut serta membersihkan Candi dilaksanakan di halaman baratlaut candi," jelasnya, Minggu (16/2).

Dalam pembersihan tersebut, kata dia bagi para relawan yang membersihkan candi, akan diarahkan oleh petugas menggunakan sejumlah peralatan yang tidak berbahaya bagi kondisi candi. Peralatan yang diperbolehkan untuk membersihkan diantaranya sapu, kuas, dan kayu.

"Bukan dari unsur logam karena nanti dapat beradu dengan batu andesit. Kita arahkan tentang penanganan relawan. Jangan sampai pembersihan abu dengan relawan ini mengancam batu-batu Candi," ulas Marsis.

Marsis mengatakan, pasca hujan abu yang ditimbulkan dari letusan Gunung Kelud Kamis lalu, dirinya mendapat surat elektronik (email) resmi dari UNESCO. UNESCO, ujar dia mempertanyakan kepada Marsis kondisi Candi Borobudur pasca terkena abu vulkanik. Unesco juga mempertanyakan langkah penanganan terhadap Candi Buddha tersebut.

Menurut dia, perhatian dari Unesco terkait kelestarian Candi Borobudur itu mestinya ditindak lanjuti dengan serius. Karena, dirinya khawatir apabila dalam penanganan abu vulkanik tidak serius maka pihaknya akan mendapat teguran dari Unesco.

"Jangan sampai sidang di Unesco itu, kita dinilai tidak mampu merawat Candi Borobudur. Aturan harus tegas dan keras karena ini menyangkut aset," imbuhnya.

Atas hal itu, papar dia, penanganan abu vulkanik yang menyelimuti candi harus dilakukan dengan tegas. Selain menutup candi dari kunjungan wisatawan, maka pembersihan dan recovery terus diupayakan.

Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono menyatakan, siap menerjunkan personel untuk membantu pembersihan candi. Murbani mengatakan, kepolisian siap mengamankan jalan dan obyek wisata lainya.

"Kami siap membantu melalui pengamanan di ring I dan ring II. Baik di jalan dan lainya," kata dia.

Sementara, Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Kav Adang Sumpena, mengaku siap membantu upaya perbersihan Candi Borobudur. Kodim akan mempersiapkan satu kompi untuk membantu membersihkan Candi Borobudur. Namun, demikian jumlah itu tidak membatasi jumlah personel yang dibutuhkan di lapangan.

“Anggota TNI siap bergabung dan memonitor apa yang bisa diperbantukan dengan keselamatan stupa. Karena, Candi Borobudur tak hanya mendapat perhatian nasonal tapi dunia internasional,” tandasnya. (ais)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved