Kereta vs Truk Tangki

Nama Masinis Darman Diabadikan untuk Nama BPTP Yogya

Direktur Operasi PT KAI, A.Herlianto, menegaskan bahwa aksi ketiga pegawai yang gugur di dalam tugas adalah militan dan sebuah pengabdian

Penulis: dnh | Editor: Mona Kriesdinar
zoom-inlihat foto Nama Masinis Darman Diabadikan untuk Nama BPTP Yogya
Twitter
Darman Prasetyo semasa hidup

 Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Riza Listiana, istri dari almarhum Darman Prasetyo masinis yang meninggal dalam musibah tabrakan antara truk tangki BBM dengan KRL Commuter Line 1131 mengaku bangga dengan diabadikannya nama suaminya menjadi nama Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Yogyakarta. Hal tersebut dia sampaikan kepada para wartawan di sela-sela peresmian perubahan nama BPTP Yogyakarta, Kamis (19/12/2013).

"Sangat bangga, karena suami sudah menjalankan tugas dan kewajibannya menjadi masinis," ujarnya kepada para wartawan.

Riza yang datang beserta anak dan keluarganya tampak masih memendam kesedihan, hal tersebut bisa dilihat dari raut mukanya yang terlihat sedih. Sambil duduk beserta anaknya yang bernama Fariz Saefullah yang masih berumur 2 tahun, Riza berpesan kepada istri para masinis untuk selalu berdoa untuk keselamatan suami.

“Buat istri yang memiliki suami masinis harus selalu berdoa untuk keselamatan suaminya,” ujarnya.

Ia berkisah, sebelum terjadinya kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya, almarhum sempat menunjukan kepada Riza tentang video di youtube yang mengisahkan kecelakaan tragedi Bintaro yang terjadi puluhan tahun yang lalu tersebut.

"Sebulan sebelum kejadian mas darman,memperlihatkan tragedi bintaro yg sebelumnya di youtube," ujar Riza.

Adapun, Direktur Operasi PT KAI, A.Herlianto, menegaskan bahwa aksi ketiga pegawai yang gugur di dalam tugas adalah militan dan sebuah pengabdian.

Peresmian di tandai dengan pembukaan tirai papan nama PTT Darman Prasetyo yang dilakukan oleh ayahanda almarhum. Walaupun cuaca hujan, namun hal tersebut tidak mengurangi kekhidmatan upacara peresmian pengabadian nama tersebut

PT.KAI secara serentak melakukan peresmian pengabadian nama-nama pegawainya yang meninggal dalam tugas menjadi nama balai pelatihan milik PT.KAI. Ketiga balai tersebut adalah Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Bekasi yang diganti menjadi BPPT Sofyan Hadi, Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Yogyakarta, yang diganti menjadi BPTT Darman Prasetyo dan Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP-OPSAR) Bandung, diganti menjadi (BP-OPSAR) Agus Suroto.

Menurut Direktur Operasi PT KAI, A.Herlianto hal tersebut merupakan bentuk penghargaan dari PT KAI terhadap ketiga pegawai yang gugur dalam tugas. “Ini merupakan bentuk penghargaan, beliau sebenarnya bisa menyelamatkan diri, tetapi beliau tetap menjalankan tugas dan lebih mementingkan para penumpang,” ujarnya.

Selain mengabadikan nama pegawai yang gugur dalam tugas, PT KAI juga memberikan kenaikan pangkat istimewa dua tingkat lebih tinggi. Khusus untuk Sofyan Hadi yang masih berstatus Pegawai Kontrak Magang (PKM), PT KAI mengangkatnya menjadi pegawai tetap. Selain itu PT KAI juga membuat sebuah prasasti yang diletakan di Stasiun Tanah Abang untuk mengenang dedikasi tinggi ketiganya dalam menjalankan tugas.

PT KAI juga mempersilahkan istri atau salah satu saudara kandung dari masing-masing pegawai yang gugur dalam tugas untuk menjadi pegawai PT KAI. “ Tanpa batasan umur dan tanpa tes sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing,” ujarnya.

Sedangkan khusus untuk anak dari almarhum Darman Prasetyo, PT KAI memberikan beasiswa pendidikan kepada Fariz Saefullah mulai dari pendidikan dasar hingga jenjang perguruan tinggi.(dnh)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved