Interpol Gencarkan Perburuan Terhadap 'White Widow'

Perintah penangkapan ini tidak secara khusus merujuk penyerbuan maut selama empat hari di Nairobi yang dilakukan jaringan al-Shabaab

Editor: Mona Kriesdinar
ibtimes
Samantha Lewthwaite 

TRIBUNJOGJA.COM - Perempuan Inggris yang dijuluki "Janda Putih" menjadi pusat perburuan global mulai Jumat (27/9/2013) ini. Hal ini terjadi setelah Interpol menerbitkan surat perintah penangkapan internasional menyusul serangan ke pusat perbelanjaan di Kenya pekan lalu.

Samantha Lewthwaite, seorang mualaf berumur 29 tahun ini, dinikahi Germaine Lindsay, salah seorang dari empat pembom bunuh diri terhadap jaringan transportasi London pada 7 Juli 2005 yang menewaskan 52 orang.

Red notice dari Interpol dikeluarkan Kamis lalu atas permintaan Kenya yang mengatakan bahwa ibu tiga anak itu diburu pemerintah Kenya atas tuduhan kepemilikan bahan peledak dan konspirasi kejahatan sejak Desember 2011.

Perintah penangkapan ini tidak secara khusus merujuk penyerbuan maut selama empat hari di Nairobi yang dilakukan jaringan al-Shabaab.

Namun serangan itu kemudian memicu spekulasi media mengenai kemungkinan peran Lewthwaite dalam serangan yang membuat 67 korban meninggal dan diperkirakan terus bertambah seiring semakin banyaknya mayat yang ditemukan.

Menteri luar negeri Kenya mengatakan seorang perempuan Inggris ada di antara para penyerang Mal Westgate kendati Presiden Uhuru Kenyatta kemudian menyebutkan laporan itu belum bisa dipastikan kebenarannya.

Interpol menerbitkan empat foto berwarna Lewthwaite bersama dengan surat perintah penangkapan. Salah satu foto menunjukkan dia dengan rambut hitam panjang dengan muka merenggut ke kamera, sedangkan tiga foto lainnya memperlihatkan dia mengenakan jilbab dalam berbagai pose.

Perintah penangkapan Interpol yang mewajibkan para anggotanya untuk menahan tersangka tanpa mempertimbangkan ekstradisi itu menyebutkan pihak berwenang Kenya ingin negara-negara anggota Interpol yang lain mewaspadai bahaya dari perempuan ini, tidak hanya di seluruh kawasan (Afrika) namun juga seluruh dunia."

Interpol menyebutkan Lewthwaite sebelumnya hanya akan dituntut pada tingkat nasional atas sangkaan kepemilikan paspor palsu Afrika Selatan, sementara Polisi Metropolitan Inggris dan Kementerian Luar Negeri Inggris menolak mengomentari surat penangkapan ini dengan mengatakan itu adalah urusan Interpol dan pihak berwenang Kenya.

Perburuan global dilancarkan di tengah mulai dikuburkannya para korban serangan di mal. Polisi Kenya meminta semua pihak bersabar di tengah upaya mereka mencari lusinan korban hilang dalam kompleks perbelanjaan yang porak poranda itu.

Gadis biasa

Lahir sebagai anak perempuan dari seorang tentara Inggris, Samantha Louise Lewthwaite pernah mengaku ngeri membayangkan suaminya yang kelahiran Jamaika meledakkan ransel penuh bahan peledak dan dirinya sendiri di sebuah kereta api bawah tahan London di Stasion Russell Square pada 2005 yang menewaskan 26 orang.

Saat itu dia tengah hamil mengandung anak kedua mereka.

"Saya mengutuk keras dan ngeri atas kejahatan yang terjadi di London," kata dia saat itu, seraya menggambarkan Lindsay sebagai seorang suami yang baik, penyayang dan cemerlang yang sama sekali tak menunjukkan mampu melakukan kejahatan semengerikan itu.

Lewthwaite berkenalan dengan Lindsay lewat satu forum chat internet ketika masih berusia 17 tahun. Dua tahun kemudian pindah keyakinan dengan memeluk agama Islam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved