Anak SMP Pun Sudah Bisa Unjuk Gigi di Kontes Robot
Puluhan peserta ikut Kompetisi Robot Tidar antar siswa SMP se-Kota Magelang, yang digelar di Gedung Tri Bakti Kota Magelang
Penulis: Muhammad Fatoni | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Seorang siswa tampak serius memperhatikan sebuah robot hasil rakitannya yang tengah berjalan mengikuti jalur lintasan. Sesekali ia mengambil robot tersebut, mengutak-atiknya sebentar, dan kembali meluncurkannya di arena.
Duta Yanuar, nama siswa tersebut, adalah satu dari puluhan peserta Kompetisi Robot Tidar antar siswa SMP se-Kota Magelang, yang digelar di Gedung Tri Bakti Kota Magelang, Rabu (25/9/2013). Ia mengaku ingin tampil maksimal pada kompetisi yang pertama kali diikutinya tersebut.
“Ini robotnya masih ada sedikit masalah dengan sensornya, agak kurang sensitif. Jadi coba saya perbaiki dulu agar pas tanding nanti bisa berjalan maksimal,” tutur siswa SMPN 5 Magelang tersebut.
Tangannya pun terlihat cukup terampil saat mengutak – atik robot sensor berjenis Line Follower yang ia rakit selama tiga hari tersebut. Meski ia mengaku tak mudah untuk merakit robot, namun Duta berujar dirinya tertantang untuk membuat robot tersebut bisa berjalan sesuai keinginannya.
Siswa asal Grabag, Magelang itu menuturkan hal tersulit dalam merakit robot Line Follower adalah memasang sensor gerak pada robot. Ia berujar, ditutuntut ketelitian dan kecermatan agar sang robot bisa berjalan optimal dan mulus di lintasan yang telah ditentukan.
“Lumayan susah sih, terutama untuk menyusun sensornya agar bisa berjalan sesuai garis lintasan. Tapi menyenangkan saat merakitnya, ada tantangan tersendiri,” imbuh siswa kelas VIII tersebut.
Kasie Litbang Fisik dan Prasarana Pemkot Magelang, Didin Saepudin, menjelaskan bahwa kompetsisi robot edukasi bertajuk Tidar Robo Competition itu bertujuan untuk merangsang siswa mencintai dunia robotika. Selain itu, kegiatan itu sekaligus untuk mengembangkan kreativitas di bidang teknologi bagi para siswa tingkat SMP.
“Kami ingin mengasah kemampuan anak – anak agar bisa menciptakan kreasi robot yang mereka rakit sendiri. Sebelumnya mereka juga telah menerima bimbingan dan pendampingan untuk membuat robot,” urainya.
Tidak hanya itu, Didin mengatakan pihakya juga ingin merubah paradigma siswa yang selama ini menganggap membuat robot itu susah. Melalui kompetisi seperti ini, ia juga ingin membuktikan bahwa pelajar Kota Magelang juga mampu merakit dan membuat sebuah robot, meskipun masih tergolong sederhana.
Ia menambahkan, kompetisi kali ini diikuti oleh 20 tim robotika yang berasal dari SMP sederajat yang ada di Kota Magelang. Robot – robot kreasi para siswa tersebut dituntut beradu cepat saat melintas di atas jalur lintasan yang telah ditentukan panitia.
“Siapa yang mencapai finish dalam waktu tercepat, dialah yang jadi pemenang. Yang jelas, kompetisi ini adalah sebagai wahana untuk beradu kreativitas siswa dalam dunia teknologi robotika,” jelasnya. (ton)