Gas Beracun Kawah Timbang
Gas Beracun Masih Ditemukan di Bawah Tanah
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng masih terus melakukan pengukuran kadar gas beracun
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNJOGJA.COM
,
BANJARNEGARA - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng masih terus
melakukan pengukuran kadar gas beracun yang berhembus dari Kawah
Timbang. Selain mengukur gas di udara bebas, petugas juga melakukan pengukuran gas berbahaya di bawah permukaan tanah.
Dari pengukuran gas bawah tanah yang dilakukan pada Rabu (3/4/2013)
petugas melakukan pengukuran di Dusun Sumberejo dan Kalisat dengan
kedalaman 20 Sentimeter dan 50 sentimeter.
"Pengukuran gas bawah tanah di tiga titik di Sumberejo tidak terukur
adanya gas beracun," kata Kepala Pos PGA Dieng, Tunut Pujiharjo, Rabu
(3/4/2013).
Sementara itu, di lokasi pengukuran lembah Kalisat dengan kedalaman 20 sentimeter di titik 1 terukur gas CO2
0,2 persen volume, titik 2 tak terukur adanya gas, titik 3 gas CO2 0,5
persen volume, titik 4 gas CO2 1,4 persen volume, titik 5 tidak terukur
adanya gas, titik 6 gas CO2 0,4 persen volume, dan titik 7 gas CO2 2,9
persen volume.
Masih di tempat yang sama dengan kedalaman 50 centimeter, petugas
mendapatkan hasil yang berbeda. Di titik 1 gas CO2 5,9 persen volume,
titik 2 gas CO2 0,2 persen volume, titik 3 dan 4 hasilnya over, titik 5
tidak terukur adanya gas beracun, titik 6 gas CO2 1,4 persen volume dan titik 7 over.
Seperti diberitakan sejak 7 Maret 2013, Kawah Timbang kembali
mengeluarkan gas beracun. Sebelumnya pada akhir Mei-pertengahan Juni
2011, bencana serupa pernah terjadi dan mengakibatkan ribuan orang
mengungsi. Kini sejak Rabu (27/3/2013) malam, PVMBG menaikkan status
menjadi Siaga (level III) dan merekomendasikan warga tak beraktivitas di
radius bahaya 1.000 meter. Posko bencana alam dan tenda pengungsian
sudah didirikan untuk mengantisipasi terjadi evakuasi. (*)