Gas Beracun Kawah Timbang

Warga Dilarang Dekati Kawah Timbang

Petani dan warga dihimbau tidak mendekat di sekitar Kawah Timbang yang mengeluarkan gas beracun.

Editor: Joko Widiyarso
zoom-inlihat foto Warga Dilarang Dekati Kawah Timbang
ANTARA
Kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah kembali mengeluarkan gas beracun, Selasa (12/3/2013).
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanan Wiyoko

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARNEGARA - Petani dan warga dihimbau tidak mendekat di sekitar Kawah Timbang yang mengeluarkan gas beracun. Kandungan gas dianggap berbahaya bagi mahluk hidup.

"Warga sudah diimbau untuk tidak mendekat ke Kawah Timbang," kata Kepala Desa Sumberejo, Ibrahim dihubungi Tribun Jogja, Selasa (12/3/2013) pagi.

Kata dia, semalam Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Tursiman dan anggota sudah datang ke desa. Ia mengatakan, BPBD sudah memperingatkan bahaya gas.

"Asap putih sudah terlihat di dasar kawah. Sekitar 10 meter ke arah selatan," lanjut Ibrahim.

Meski demikian, masih ada peringatan bahaya belum diindahkan semua orang. Kata dia, segelintir petani masih nekat melakukan aktivitas di ladang sayur dekat kawah.

Seperti dilansir Kompas.com, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Dieng dari Normal menjadi Waspada.

"Hasil pemantauan secara visual dan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang Gunung Dieng menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik," kata Kepala PVMBG Surono melalui surat elektronik, Selasa (12/3/2013) dini hari.

Kata dia, hingga pukul 17.05 WIB Senin (11/3/2013), aliran gas masih terjadi dengan jarak aliran gas mencapai lebih dari 200 m.

"Sejak Senin, (11/32013) pukul 21.30 WIB, status Dieng dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II)," sebut Surono.

Menurut Surono, pengukuran pada 10 Maret 2013 pukul 05.30 WIB menunjukkan nilai konsentrasi gas CO2 Kawah Timbang menunjukkan angka 0,71 persen volume. Nilai konsentrasi gas CO2 Kawah Timbang ini sudah melampaui ambang batas aman bagi kesehatan. Batas aman adalah di bawah 0,5 persen volume. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved