Kecelakaan Lalu Lintas
Anak Korban Laka Panser Ikhlaskan Musibah
Anak korban tewas akibat kecelakaan panser, Judin (27), mengaku sudah merelakan kematian Achmad Sahinun (57), ayahnya akibat tertabrak panser
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - Anak korban tewas akibat kecelakaan panser, Judin (27), mengaku sudah merelakan kematian Achmad Sahinun (57), ayahnya akibat tertabrak panser di Jalan Raya Ajibarang-Purwokerto, Senin (18/2/2013). Selain mengakibatkan ayahnya meninggal, saat ini Rochidah (55), ibu Judin, juga mengalami luka parah.
"Kami sudah ikhlas, kecelakaan itu sebuah musibah. Masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata Judin ditemui Tribun Jogja saat mendampingi ibunya di kamar perawatan Cempaka, Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwkerto, Selasa (19/2/2013) siang.
Meski demikian, ia memiliki permintaan kepada pihak TNI AD. Antaralain mengurus biaya pemakaman ayahnya yang sudah dimakamkan Senin (18/2/2013) siang. Kemudian menanggung biaya pengobatan Rochidah hingga sembuh, serta memberikan santunan dan asuransi jasa raharja kepada korban.
"Hingga saat ini saya melihat ada itikad baik dari pihak TNI AD," kata Judin, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Achmad Sohinun dengan Rochidah.
Ia mengatakan, konisi kesehatan ibunya kini berangsur membaik. Dalam waktu dekat, kata dia, Rochidah akan dioperasi. Sebelumnya, Rochidah dirujuk dari RSUD Ajibarang, Senin pagi dalam kondisi tak sadar. Saat ini, ibu tiga anak ini sudah sadar.
"Ada luka benjolan dan sobek di dahi. Saat ini sedang persiapan untuk operasi," katanya.
Sementara itu Komandan Distrik Militer 0701 Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Helmi Tachejadi Soerjono mengatakan pihaknya akan bertanggungjawab penuh.
"Saya bertanggungjawab penuh," kata Dandim Helmi seusai membesuk Rochidah, Selasa siang.
Seperti diberitakan, sepeda motor Yamaha Vega R 4530 AE yang dinaiki Achmad Sohinun dan Rochidah, warga Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Banyumas bertabrakan dengan iring-iringan panser Kompi Kavaleri Serbu 2 Semarang, Senin sekitar pukul 04.30.
Keterangan saksi Sumiyati (37), sepeda motor korban menyalip bus yang sudah melambat saat iring-iringan melaju cepat dari arah timur.
Diduga terlalu ke kanan, sepeda motor korban tertabrak panser yang sudah dikawal mobil pengawal Polisi Militer. Motor terseret di kolong panser yang baru berhenti di bawah pohon di SMPN 1 Ajibarang. Sempat dikabarkan, dua orang suami-istri yang pulang belanja di pasar pagi itu meninggal dunia. (*)