Usut Penyebab Kematian Rezza
Bripka Mahmudin Akui Lempar Helm ke Rezza
Mahmudin nyaris tertabrak oleh sepeda motor. Karena mau ketabrak, ia lalu melempar helm yang mau dipakainya
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Joko Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kakak ipar Mahmudin, Santoso (48) mendapatkan cerita dari adik iparnya tersebut, Jumat (26/10/2012) siang atau satu hari setelah Rezza jatuh, Kamis (25/10/2012) malam.
Sebelum kejadian, Mahmudin sempat menjemput istrinya, Endriyati di tempat kerjanya. Sesampainya di rumah, kemudian, sekitar pukul 22.30 WIB, Mahmudin ditelepon untuk berjaga di sekitar Alun-alun. “Ia mengenakan baju dinas,” sambungnya.
Dari cerita yang dituturkan Mahmudin, kata Santoso, pada saat jaga malam takbiran, Mahmudin nyaris tertabrak oleh sepeda motor. “Karena mau ketabrak, ia lalu melempar helm yang mau dipakainya,” ungkapnya. Ia menambahkan, Mahmudin saat itu akan pulang ke rumah.
Pada saat itu, terdapat tiga personil polisi lain yang juga berjaga di TKP. Dari keterangan Mahmudin kepada keluarga, tiga polisi tersebut berjaga di sebelah timur. “Mahmudin di (sebelah) barat,” tambahnya.
Santoso menjelaskan tidak ada upaya pemukulan dari Mahmudin, selain hanya melempar helm. “Begitu korban jatuh, sama Mahmudin diangkat dan ditanya rumah anak tersebut. Anak dibawa ke RSUD Wonosari terus dibawa ke Yogyakarta,” imbuhnya.
Kendati demikian, Santoso mengaku tak tahu menahu kebenaran cerita tersebut. Ia selalu menekankan pada adik iparnya untuk jujur, jika benar katakan benar namun jika salah harus bertanggung jawab. Termasuk ia meminta polisi lain yang berjaga juga harus diperiksa.
“Ia (Mahmudin) sempat linglung dan stress setelah kejadian itu,” ujar Santoso.
Terlepas benar atau salah tindakan yang dilakukan Mahmudin, pihak keluarga akan meminta maaf kepada keluarga korban. “Kalau salah kita wajib meminta maaf. Namun kalaupun tidak, kita tetap akan meminta maaf. Semua sama-sama selamat,” harapnya. (*)