Nelayan Manfaatkan Jaring Eret

Metode jaring eret menjadi pilihannya beserta nelayan lainnya karena menghemat biaya melaut.

Penulis: Yudha Kristiawan |
zoom-inlihat foto Nelayan Manfaatkan Jaring Eret
TRIBUNJOGJA.COM/YUDHA K
Warga Dusun Ngentak Poncosari, Pandansimo ini memilih memanfaatkan jaring eret untuk menangkap ikan.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menghadapi musim paceklik ikan seperti saat ini, Muhadi (70) nelayan Pantai Pandan simo, warga Dusun Ngentak Poncosari, Pandansimo ini memilih memanfaatkan jaring eret untuk menangkap ikan.

Metode jaring eret menjadi pilihannya beserta nelayan lainnya karena menghemat biaya melaut.

"Satu-satunya yang bisa kami lakukan menghadapi musim paceklik tiba hingga saat ini adalah menggunakan jaring eret,"ujarnya pada Tribun Jogja, Minggu (2/9/2012).

Bila ia nekat melaut, selain hasil tangkapannya sedikit, ia juga akan merugi karena harus menutup ongkos bahan bakar yang digunakan perahunya.

"Biasanya sekali melaut habis 10 liter bensin, kalau sampai ngga dapat ikan, ya tombok, belum lagi jatah makan siang," ungkapnya.

Dengan jaring eret, rata-rata ia mendapatkan ikan 8-10 Kilogram sekali tebar. "Ngga mesti juga dapatnya, paling banyak 10 Kg, tapi dibagi dua, karena sekali jaring harus dua orang," ungkapnya.

Ia menebar jaring eret mulai malam hari hingga subuh tiba. Dari pinggir pantai adalah cara terbaik menebar jaring eret. Ikan-ikan yang dihasilkan bila airnya baik adalah jenis blentong, layur, ceting dan tengiri.

"Hasil tangkapan jaring eret kita bawal ke tempat pelelangan ikan (TPI). Satu kilonya berisi berbagai jenis ikan dilelang dengan harga antara Rp 10-12 ribu saja," katanya.

Semenjak bulan puasa kemarin, jaring eret mulai banyak digunakan belasan nelayan lainnya. Disinggung pengaruh tangkapannya berkaitan dengan pencemaran laut yang diduga adalah minyak mentah atau aspal beberapa waktu lalu, ia menyatakan, tidak terlalu berpengaruh.

"Di Pantai Pandansimo ngga ada, jadi ngga terpengaruh hasil tangkapannya, kalau tidak salah di Pantai Samas yang kena," pungkasnya.

Terpisah nelayan dipantai Samas juga melakukan hal yang sama, belasan nelayan pantai ini beralih menggunakan jaring eret untuk mencari ikan.

"Sudah hampir dua bulan ini saya lihat para nelayan ini menggunakan jaring eret, katanya memang lagi paceklik ikan, mereka mulai menjaring dari malam hari hingga subuh," ungkap Sarjito anggota Pos TNI AL Pantai Samas, Minggu (2/9/2012).(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved