Ramadan 1433 H
Lebih Hapal Nama Artis Dibanding Sahabat Nabi
Ternyata lebih banyak nama artis yang mereka ketahui daripada nama para sahabat nabi.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gaul, lucu, bersahabat, tapi tetap syar’i. Itulah kesan yang tertangkap dari penyampaian materi Leadership oleh trainer Ust. Priyo Agung Wicaksono, M.Si. dalam pesantren kilat Ramadhan yang diadakan oleh MAN Godean, Sleman, Yogyakarta bekerja sama dengan Muslimah HTI Sleman,(3/8/2012).
Bertempat di musholla MAN Godean, acara yang diikuti oleh seluruh siswa klas 10 ini menarik minat para siswa termasuk beberapa guru yang mendampingi. Sapaan yang komunikatif dan akrab, yel dan aturan main yang unik dari trainer membuat suasana segar oleh gelak tawa peserta.
Di awal sesi, peserta diajak berdiskusi tentang maksud kehadiran di acara apakah terpaksa atau karena kebutuhan. Peserta sepakat bahwa mereka hadir karena ingin menambah pengetahuan keislaman khususnya tentang leadership.
Sebagai pembuka, disajikan tayangan video yang bertema ‘’kebersamaan’’ sebagai pengantar materi al –qiyadah (kepemimpinan), dilanjutkan dengan dongeng kisah raja kaya dan ajudannya yang membuat sayembara.
Sebelum menginjak ke materi inti, peserta diminta membuat kelompok dan menunjuk seorang pemimpin dan melakukan rapat untuk menarik kesimpulan kriteria pemimpin yang sukses. Trainer menjelaskan cara menjadi pemimpin rapat yang efektif dan modal menjadi leader.
Ust. Priyo dalam materi intinya menyampaikan ada tiga karakter pemimpin. Pertama, qiyadah dzakiyah, mampu mengungguli setiap masalah yang muncul dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.
Kedua, qiyadah Mulhimah, mampu mengungguli setiap masalah yang muncul dengan bukan hanya memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, juga dengan menumbuhkan kemampuan pada diri bawahannya, serta menggunakan akal dan hati dalam menjalankan kepemimpinan.
Ketiga, Qiyadah Mubdi'ah, bukan sekedar mengungguli setiap persoalan dengan menggunakan akal dan hati dalam menjalankan kepemimpinan, tapi menghidupkan akal dan hati.
Bukan hanya menumbuhkan, tapi juga mampu membimbing, mengarahkan, bahkan memapah bawahannya dengan merubah pemikirannya. Juga mendatangkan hal-hal baru yang tidak terpikir oleh masyarakat dan terus bergerak melakukan perubahan.
Hal yang menarik ketika peserta diajak mengenal pemimpin Islam dengan diawali pertanyaan seputar nama shahabat dan artis. Ternyata lebih banyak nama artis yang mereka ketahui daripada nama para sahabat nabi.
Trainer melanjutkan dengan cerita kepemimpinan Rosul dan shahabat yang sukses menjadi leader. Kemudian acara ditutup dengan kesimpulan bahwa menjadi pemimpin adalah amanah, bisa merupakan musibah atau ladang untuk mendapat pahala yang besar.
Pemimpin juga harus kreatif, dan yang pasti akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah Swt. Sanlat di MAN Godean berlangsung tanggal 2 – 4 Agustus 2012. Sesi yang bekerjasama dengan Muslimah HTI Sleman adalah penyampaian materi AMT, leadership, dan aqidah. (*)