Ramadan 1433 H

Hijab Simple dan Stylish Ina Scarf

Wanita muslim sekarang telah begitu kreatif merancang berbagai model hijab yang stylish.

Penulis: esa | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, -- Hijab, seringkali merujuk pada penggunaan kerudung dengan model yang sangat beragam. Namun sesungguhnya istilah hijab ini merupakan istilah bahasa Arab  yang berarti penghalang. Artinya, hijab ini bukan sekedar kerudung, namun cara berbusana muslim yang sesuai tutuntunan agama Islam (syar’i).

Namun, merujuk pada trend hijab secara sempit, dalam artian penggunaan kerudung. Wanita muslim sekarang telah begitu kreatif merancang berbagai model hijab yang stylish.

Jadi, jangan lagi dibayangkan bahwa seorang wanita muslimah cenderung kuno dan tidak fashionable. Bahkan, saking banyaknya wanita muslim dan pesatnya perkembangan trend fashion muslimah di negara kita, Indonesia kini didaulat sebagai pusat mode muslim dunia.

Sayangnya, bagi beberapa orang, berbagai model hijab stylish tersebut dirasa kurang wearable untuk dikenakan sehari-hari. Apalagi, dengan banyaknya penggunaan jarum pentul untuk membentuk hijab.

Bayangkan saja jika harus memakai helm dengan jarum pentul di kepala. Rasanya juga cukup merepotkan jika setiap saat harus membenahi hijab yang rusak terbawa angin. Menanggapi hal tersebut, desainer Irna Mutiara lantas menciptakan alternatif hijab yang wearable dan stylish, dengan merek Ina Scarf.

Pemilik Reseller Butik Ina Scarf di lantai 1 Plaza Ambarrukmo, Diah Restu Marini menuturkan bahwa rumit atau tidaknya model hijab, tidak semata-mata karena modelnya saja. Banyak sekali model hijab yang sebenarnya sangat simple dan mudah diaplikasikan sehari-hari.

Namun, bahan hijab tentu berpengaruh besar terhadap penggunaannya. "Jadi sebenarnya, hijab itu juga tergantung bahannya juga. Hijab berbahan sifon atau paris yang licin, biasanya lebih mudah rusak kena angin dan lain sebagainya," urai Diah saat dijumpai seusai acara hijab tutorial di Plaza Ambarrukmo, Sabtu (4/8/2012).

Untuk menyiasati kebutuhan hijab yang simple dan wearable bagi wanita aktif, Ina Scarf hadir dengan beragam varian jilbab dan pasmina berbahan rajut dan tenun.

Bahan ini cenderung bertekstur dan tidak licin, sehingga untuk aplikasinya pun, tidak memerlukan terlalu banyak jarum pentul agar tidak rusak. Bahkan pada beberapa model, ina Scarf ini cukup dililit-lilitkan saja, dan dalam hitungan menit, Anda bisa tampil chic dan stylish.

Lebih jauh Diah menuturkan, produk Ina Scarf ini merupakan rancangan desainer Irna Mutiara, termasuk juga desain motifnya. Dan uniknya, desain rancangan Irna Mutiara ini bisa dikombinasikan maupun ditabrakkan dengan motif lainnya. Misalnya saja motif geometris Ina scarf warna ungu yang dikenakan Diah dengan baju bermotif bunga.

Lagipula, motif Ina Scarf sudah cukup mewakili sisi formalnya sehingga dalam aplikasinya, tidak perlu memilih model hijab yang rumit.

"Ina Scarf menawarkan hijab wearable yang meminimalisir penggunaan pentul, karena bahan dan motif udah cantik, jadi nggak perlu model yang ribet," jelas Diah kepada Tribun.

Motif-motif yang ditampilkan merupakan hasil eksplorasi kain nusantara, mulai dari tasikmalaya, tenun Bali, tenun NTB dan lain sebagainya dengan harga yang beragam sekitar Rp 100 ribuan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved