Satu Abad HB IX

Sultan Jelaskan Makna Sabdo Tomo yang Dikeluarkan

Saya mengantisipasi tanggal 15 Mei nanti ketika Panja RUUK DIY memasuki masa sidang keempat.

Penulis: Hendy Kurniawan | Editor: Iwan Al Khasni
zoom-inlihat foto Sultan Jelaskan Makna Sabdo Tomo yang Dikeluarkan
TRIBUNJOGJA.COM/HASAN SAKRI GHOZALI
Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kencono, Keraton Yogyakarta, Kamis (10/5/2012)
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -- Sri Sultan HB X akhirnya bersedia menjelaskan makna dari Sabdo Tomo yang disampaikan Kamis (10/5) sore. Penjelasan dari Sultan yang disampaikan di Kepatihan, Jumat (11/5) akan mengeliminasi sejumlah tafsir yang dari masyarakat atas sabda yang disampaikan oleh seorang raja tersebut.

Sejumlah kalangan ada yang memaknai pernyataan Sultan tersebut berkaitan dengan konflik Puro Pakualaman, aksi-aksi kekerasan yang ada di Yogya belakangan ini dan juga ada yang mengaitkan dengan RUUK DIY.

"Saya mengantisipasi tanggal 15 Mei nanti ketika Panja RUUK DIY memasuki masa sidang keempat. Padahal biasanya suatu Panja hanya melakukan tiga kali sidang dalam satu periode," ucap Sultan di Kepatihan, Jumat (11/5).

Dengan empat kali masa sidang ini, pemerintah harus mengubah sikap terkait dengan beberapa poin yang masih menjadi objek tarik ulur, yaitu mengenai penetapan atau pemilihan dan pengeloaan tanah.

"Seusai sidang ketiga dilakukan dan belum menemui kesepakatan, berarti (draf) harus dikembalikan kepada pemerintah. Kalau pemerintah tetap tidak merubah sikap, RUUK DIY tidak akan selesai juga. Wong sudah diistimewakan sampai empat kali sidang kok," papar Sultan.

Ia juga menampik interpretasi lain dari Sabdo Tomo tersebut, karena memang fokus pada masalah pembahasan RUUK DIY yang tak kunjung usai. Sesuai yang termaktub dalam bait terakhir, 'Kang mangkana iku kaya kang dikersaake, Sultan Hamengku Buwono sarta Adipati Paku Alam kang jumeneng, katetepake jejering Gubernur lan Wakil Gubernur'.

"Dengan disebutkan gubernur dan wakil gubernur kan larinya ke sana (RUUK). Tidak ada hubungannya sama Mas Anglingkusumo atau yang lain. Tapi lebih kepada tanggal 15 Mei mendatang ketika Panja mulai bersidang," jelas Sultan.

Lebih lanjut dikatakannya, Sabdo Tomo sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, sehingga tidak benar dengan asumsi bahwa dilakukan secara mendadak. Hanya, memang kebetulan dengan beberapa kejadian yang ada di DIY belakangan ini. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved