Pembatasan BBM Subsidi
Hatta: Pembatasan BBM Belum 1 Mei
Hatta Rajasa mengungkapkan rencana pembatasan BBM subsidi belum dilaksanakan per 1 Mei ini.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi belum dilaksanakan per 1 Mei mendatang.
”Belum 1 Mei, belum bisa. Ya belum bisa. Masa mau langsung dibatasi 1 Mei, ya belum,“ tegas Hatta, di kompleks Istana Negara, Jakarta, beberapa hari lalu.
Ditegaskan Hatta, paparan mengenai pembatasan BBM subsidi untuk mobil pribadi oleh Menteri ESDM, Jero Wacik baru akan dilakukan hari ini dalam sidang kabinet. Sehingga masih diperlukan waktu yang relatif panjang untuk melakukan pembatasan BBM subsidi.
”Jadi, tidak mungkin dilaksanakan waktu cepat. Apalagi 1 Mei,” demikian diungkapkan Hatta.
Lebih lanjut Hatta menyatakan masih belum bisa memastikan apakah setelah dipaparkan dan dibahas nanti, program pembatasan bisa langsung diputuskan hari ini.
Karena menurut Hatta, pertama masyarakat harus memahami betul mengenai program pembatasan ini sendiri. Kedua, pemerintah harus juga siap betul. Ketiga, diperlukan sosialisasi.
”Ide dan pemikiran yang bagus harus bisa diimplementasikan. Kita tidak mau asal menjeplak, terus gak bisa jalan. Kita ingin jalan. Salah satu yang paling mungkin dilakukan dengan stiker. Tentu ada masukan lain. Kita juga mendengar masukan. Tapi percayalah apapun kebijakan yang diambil selalu ada pro dan kontranya. Kalau mengacu pada poling, semua menginginkan pengendalikan. Jangan sampai kuota kita jebol,” jelas Hatta.
Ratas hari ini sendiri, sebut Hatta, sebetulnya rapat rutin bidang perekonomian. Pun materi hari ini melaporkan pelaksanaan APBN-Perubahan 2012.
”Kita harus melakukan dua hal penting. Pertama, kalau kita bersiap untuk tidak ada kenaikan sampai akhir tahun karena tidak memenuhinya pasal 7 ayat 6a, maka dua hal harus kita capai. Pertama pertumbuhan harus tetap terjaga 6,5 persen, kedua fiskalnya harus sehat,” lanjut dia menjelaskan.
”Nah, seluruh kebijakan atau keputusan yang ditetapkan dalam APBN-Peruabahan 2012 harus kita jalankan. Satu saja yang tidak yaitu kompensasi. Karena, tidak adanya kenaikan BBM.” (*)