Havinhell

Surga di dalam Neraka

Kedua personil band yang mengaku beraliran sweet punk ini adalah wanita yang bergaya ala rocker

Penulis: rap | Editor: Hendy Kurniawan
BAND-band beraliran rock yang beranggotakan para wanita banyak berkembang di Indonesia. Sebut saja nama-nama lawas yang beken di era 60-an ataupun era 80-an seperti Dara Puspita, Pattie Sisters, Nicky Astria, dan sederet nama Ladyrocker lainnya. Di Yogyakarta, di scene musik indie khususnya, saat ini memiliki band rock yang bernama Havinhell yang patut diperhitungkan. Kedua personil band yang mengaku beraliran sweet punk ini adalah wanita yang bergaya ala rocker. Mereka jelas tak ketinggalan ‘keren’nya dengan nama-nama lawas yang disebut di atas.
 
Havinhell sendiri awalnya terbentuk dari UKM band di sebuah universitas swasta di Jakarta dengan lima personil wanita. Setelah hampir dua tahun berjalan, masing-masing personil mempunyai kesibukan sendiri dengan kuliah, dan pekerjaannya masing-masing. Namun hanyalah seorang ladyrocker bernama Ika Zidane yang tetap mempertahankan band ini.
 
Kemudian Ika meneruskan kuliahnya di Yogyakarta sambil mengembangkan skill dan karier bermusiknya, “Yogya adalah kota di mana banyak musisi musisi besar berasal, dan musik sangat dihargai sekali,” ujar vokalis dan pemain bass Havinhell ini kepada Tribun Jogja beberapa waktu lalu.
 
Di Yogya, awalnya Ika sempat kesulitan mencari musisi untuk posisi gitar dan drum, namun berkat bantuan dari para musisi indie di Yogya, akhirnya Havinhell dapat terbentuk lagi November 2009 lalu. Dengan formasi baru Ajenk (gitaris) dan Ranie (drum) mereka tetap membawakan genre sweet punk. “Kuliah dan bermusik itu merupakan suatu tantangan yang baru, jadi kami harus pandai-pandai mengatur waktu agar keduanya berjalan seimbang,” ungkap musisi kelahiran Bandar Lampung , 25 Mei 1986 ini.
 
Karena kesibukan kuliah dan tugas akhir, pada September 2011 lalu Ranie sang drummer mengundurkan diri dari Havinhell. Ini merupakan masa-masa sulit bagi mereka. Beruntung, kemudian hingga saat ini Havinhell di bantu oleh additional drummer bernama Aries Hermawan, Drummer yang akrab disapa Ebo ini juga merupakan drummer dari band indie The Viper X.
 
Kata Havinhell  sendiri merupakan  gabungan dari ‘Heaven in Hell’ yang berarti Surga di dalam Neraka. Menurut Ika arti dari nama tersebut adalah didalam sebuah kehidupan pasti tak luput dari permasalahan, “diumpamakan seperti didalam neraka, tapi kita harus berani menghadapi masalah-masalah itu dengan penuh keyakinan, dan terus semangat maka kita akan merasakan ketenangan seperti di dalam surga,” tambah Ajenk kemudian tersenyum.
 
Untuk urusan selera musik, masing-masing personil mempunyai banyak perbedaan, dan mempunyai musical influence yang juga berbeda-beda. Namun begitu, Havinhell menggabungkan ego musik mereka masing-masing, lalu bereksperimen dan lebih banyak bereksplorasi. Mereka kerap memperkenalkan musiknya beraliran "Sweet Punk", yaitu riungan Punk Rock yang manis, dan  tidak terlalu memekakkan telinga, “Dengan basic musik kami yang berbeda, membuat aliran punk yang kami bawakan menjadi sedikit berbeda dengan punk yang lain,” tambah gitaris berambut panjang ini.
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved