Pendidikan Anak di Yogya

Olifant School Bidik Anak-anak dari Keluarga yang Sibuk

"Orangtua metropolitan yang cenderung sibuk justru butuh sebuah lembaga pendidikan terpercaya bagi anaknya."

Editor: Sulistiono
zoom-inlihat foto Olifant School Bidik Anak-anak dari Keluarga yang Sibuk
FOTO TRIBUNJOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Direktur Olifant Yogyakarta Deasy Andriani.
Laporan: Joko Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkembangan zaman tak harus menjadikan orangtua mengorbankan kepentingan anak-akannya, terlebih ketika menyangkut pendidikan dasar mereka.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Olifant Yogyakarta Deasy Andriani ketika ditemui di kantornya, Jalan Cendrawasih Yogyakarta, Rabu (12/1/2011).

"Orangtua metropolitan yang cenderung sibuk justru butuh sebuah lembaga pendidikan terpercaya bagi anaknya. Itulah alasan Olifant School didirikan di Yogyakarta," ujarnya.

Awalnya Deasy hanya bermimpi bisa menyediakan sebuah wahana belajar bagi anak-anak yang berkualitas dan terjamin. Baginya, pendididikan tidak melulu tentang hal akademik saja, tapi juga budi pekerti.

"Di Olifant kami mengajari anak-anak bagaimana cara untuk belajar. Selain memberikan pengajaran akademik, kami juga memberikan soft skill bagi mereka untuk masa depannya," katanya.

Untuk dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, Deasy pun harus mampu bekerjasama dengan orangtua murid. Menurutnya, orangtua wajib tahu dasar pertimbangan menyekolahkan anaknya di Olifant. Di Olifant, itu diatur dalam parental participation.

Konsep tersebut adalah terobosan baru dalam dunia pendidikan dan gaya hidup di masyarakat Yogyakarta. Meski demikian, dia optimis bahwa sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta akan mampu menerima perubahan pola pikir dan cara baru.

Deasy menerapkan sejumlah gaya baru dalam dunia pendidikan anak usia dini. Dengan mengusung konsep besar 'International teaching adapts local culture', pihaknya mampu memberikan warna baru dalam gaya pendidikan di Yogyakarta.

"Di kelas anak-anak selalu diajarkan untuk active learning dengan bahasa pengantar utama bahasa Inggris, yang menjadikan murid memiliki sifat kritis dan selalu update. Untuk tetap mempertahankan nilai lokal, kami juga memberikan pengajaran tentang bahasa Jawa dan budaya Jawa," paparnya.

Deasy menegaskan bahwa gedung Olifant saja tidak hanya menghadirkan kemewahan saja, tapi juga nilai edukasi yang tinggi. Dengan fasilitas dan layanan yang ditawarkan, Olifant Scholl menawarkan program pre-school, yakni pendidikan bagi anak usia satu hingga sebelum menginjak Sekolah Dasar (SD).

Mulai Mei mendatang, Olifant akan memiliki gedung SD sendiri di bagian timur gedung sekarang. Olifant School menawarkan biaya pendidikan sekitar Rp 6 juga hingga Rp 20 juta untuk program pre-school hingga kelas I SD. Biaya tersebut belum termasuk biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) mulai Rp 575 ribu hingga jutaan ribu setiap bulannya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved