Neraca Dompet Keluarga Yogya
Indah juga Alokasikan Uang THR untuk Tabungan
kalau saya yang paling potensial itu adalah THR. Jadi sebaiknya uang itu tidak dihabiskan sekejap untuk pamer kekayaan waktu hari raya.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Naiknya harga kebutuhan membuat biaya hidup meningkat. Para pegawai pun harus memutar otak untuk berhemat. Bahkan, uang Tunjangan Hari raya (THR) pun perlu dikelola dengan baik sebagai cadangan dana.
“Iya, kalau saya yang paling potensial itu adalah THR. Jadi sebaiknya uang itu tidak dihabiskan sekejap untuk pamer kekayaan waktu hari raya,” kata Indah Listiana (28), Warga Depok, Sleman, Selasa (04/01/2011).
Pegawai BPK itu mengatakan, saat ini masih banyak orang memandang uang THR sebagai pendapatan di luar gaji. Banyak pula yang memandang THR sebagai uang yang harus habis untuk memenuhi keperluan merayakan lebaran.
“Bukannya pelit, kalu saya pribadi tidak akan menggunakannya semua untuk hura-hura saat lebaran. Menyenangkan orang tua dan saudara dengan THR itu wajar, tetapi kalau dihabiskan semua itu berlebih-lebihan,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan Prima (32), warga asal Wates, Kulon Progo. Meskipun kebutuhan lebaran bisa sangat membengkak, misalnya membeli jamuan makanan, membeli baju buat anak, dan biaya mudik bagi yang keluar kota, tetap masih bisa disiasati.
Dalam hal ini akan terlihat keluarga yang mampu mengelola gaji bulanan dengan baik, maka biasanya juga akan mampu mengelola uang THR dengan baik pula. “Jika memang kebutuhan lebaran tinggi, harus punya patokan. Misalnya 10 persen saja untuk ditabung,” pungkasnya. (*)