Bisnis

UMKM DIY Kantongi Omzet Rp800 Juta dalam Pameran Jakarta Fair

Sebanyak 40 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) DIY yang ikut serta dalam pameran Jakarta Fair pada Mei -Juni lalu mendulang omzet yang signi

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 40 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) DIY yang ikut serta dalam pameran Jakarta Fair pada Mei -Juni lalu mendulang omzet yang signifikan.

Tercatat, selama 40 hari pelaksanaan pameran jumlah omzet yang dibawa pulang mencapai angka Rp833.386.000.

Peserta yang terdiri dari 40 UMKM tersebut dibagi dalam empat shift.

Satu shift pameran berlangsung selama 10 hari dengan diikuti oleh 10 UMKM.

UMKM yang berpartisipasi juga beragam, mulai dari kerajinan, kuliner, fesyen, hingga kosmetik dan produk interior ruangan.

UMKM Binaan Bank BPD DIY Ikuti Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman 2019

Kepala Disperindag DIY, Aris Riyanta mengatakan, UMKM yang terpilih merupakan pelaku usaha yang memang benar-benar memproduksi barang dan bukan sebagai reseller.

UMKM yang dilibatkan juga yang masih tumbuh berkembang dengan pangsa pasar dalam negeri.

"Kita ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwasanya produk UMKM Jogja bisa laku dan laris di pasaran, sehingga bisa menimbulkan keinginan bagi masyakarat lain untuk berusaha," kata Aris, dalam rapat evaluasi UMKM yang ikut serta dalam pameran Jakarta Fair, Jumat (12/7/2019).

Pada kesempatan itu, pihaknya mendengarkan apa saja saran dan masukan dari peserta pameran agar dapat diperbaiki pada penyelenggaraan pameran berikutnya.

Empat dari 10 UMKM yang memperoleh omzet terbesar diikutsertakan dalam kesempatan itu.

UMKM yang memperoleh omzet terbesar akan terus dipantau perkembangannya sesudah mengikuti pameran.

Kemajuan usaha akan dievaluasi secara berkala dan dijadikan panduan untuk dasar pengambilan keputusan.

Dukungan Teknologi Diperlukan untuk Dorong UMKM DIY

Sementara untuk UMKM yang belum mampu meraih omzet signifikan juga akan dievaluasi.

Bagaimana produk serta kualitasnya, bagaimana pangsa pasar yang potensial serta mengemas produk yang mampu menarik minat konsumen.

"Biasanya itu yang masih merintis dan bergerak diawal-awal, memang perlu diangkat untuk mengetahui bagaimana respon pasar terhadap produk mereka, nanti kita fasilitasi," urainya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved