Pendidikan
Kuota KMS di SMPN 5 Yogya Tak Terpenuhi, Sisa Kuota Digunakan untuk Zonasi Mutu
Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jenjang SMP di SMPN 5 Yogyakarta, kuota untuk siswa pemegang KMS tidak terpenuhi.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jenjang SMP di SMPN 5 Yogyakarta, kuota untuk siswa pemegang KMS tidak terpenuhi.
Dari daya tampung 10 persen untuk siswa KMS di SMPN 5 Yogyakarta yakni sebanyak 32 siswa hanya diisi oleh 13 siswa saja.
"13 siswa KMS itu enam siswa diantaranya dari sekolah lain," ujar Humas dan Informasi PPDB SMPN 5 Yogyakarta Sujiyana, Rabu (3/7/2019).
• Hari Terakhir Verifikasi Pendaftaran PPDB Jenjang SMP DIY, Berikut Berkas-berkas yang Perlu Dibawa
Ia mengatakan, kuota siswa KMS yang tidak terpenuhi tersebut dialihkan untuk siswa jalur zonasi mutu.
"Sisanya diberikan ke jalur zonasi mutu sehingga kuota zonasi mutu di SMPN 5 Yogyakarta ada 151 siswa," katanya.
Lanjutnya, kuota sebanyak 151 siswa untuk jalur zonasi mutu tersebut itu terdiri dari 40 persen kuota zonasi mutu yakni 128 siswa ditambah 19 kuota siswa KMS tidak terpenuhi, dua siswa jalur bibit unggul tidak lapor diri, satu siswa jalur zonasi wilayah tidak lapor diri dan satu siswa tidak lapor diri dari jalur perpindahan tugas orangtua dan kemaslahatan guru.
• Anak Berkebutuhan Khusus Terkendala Mendaftar Sekolah pada Proses PPDB
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori mengatakan apabila daya tampung siswa KMS tidak terpenuhi maka akan digunakan untuk kuota jalur zonasi mutu.
Ia memperkirakan, kuota KMS yang tidak terpenuhi tersebut dikarenakan calon peserta didik KMS telah lebih dahulu mendaftar melalui jalur zonasi wilayah pada PPDB.
"Ya mungkin karena (siswa KMS) sudah diterima di jalur zonasi wilayah," tuturnya.
Lanjutnya, sisa kursi siswa KMS tersebut diisi oleh anak dari zonasi mutu.
Pihaknya tak dapat memastikan daya tampung SMP di Kota Yogyakarta apakah akan terpenuhi.
Namun menurutnya hal tersebut tidak masalah sebab KBM akan tetap berjalan.
"Kalau ada yang kosong ya tetap jalan," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)