Semi Pedestrian Malioboro Yogyakarta, Catatan dan Evaluasi

Semi Pedestrian Malioboro Yogyakarta. Semi Pedestrian Malioboro Yogyakarta, Semi Pedestrian Malioboro Yogyakarta,

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Iwan Al Khasni
tribunjogja/hasan sakri ghozali
Street furniture di pedestrian Malioboro 

Semi Pedestrian Malioboro Yogyakarta, Catatan dan Evaluasi

Sejumlah catatan dari hasil evaluasi uji coba semi pedestrian Malioboro menjadi wacana untuk dikaji oleh Pemerintah Provinsi. Diantaranya adalah terkait dengan waktu pemberlakuan penutupan bagi kendaraan bermotor dan larangan bus masuk kota.

Andong melintasi Jalan Malioboro,  Selasa (11/6/2-19). Uji coba pedestrian Malioboro nantinya akan memprioritaskan moda tradisional becak kayuh dan andong.
Andong melintasi Jalan Malioboro, Selasa (11/6/2-19). Uji coba pedestrian Malioboro nantinya akan memprioritaskan moda tradisional becak kayuh dan andong. (Tribunjogja.com | Agung Ismianto)

"Kalau evaluasinya pelaksanaan uji coba kemarin positif, jalan terus. Beberapa hal yang dicermati adalah waktu pelaksanaan karena pagi sampai siang tidak efektif, " ujar Sekda DIY, Gatot Saptadi, Minggu (30/6/2019).

Gatot menjelaskan, waktu uji coba pagi dan siang dinilai kurang efektif karena panas, sehingga banyak yang tidak berbelanja. Selain itu juga belum begitu banyak aktivitas yang signifikan. Dimungkinkan, waktu pelaksanaan bisa bergeser dari sore ke malam.

Pihaknya pun menjawab beberapa keluhan para pengusaha di sekitar Malioboro mengenai penurunan omzet. Dia berharap uji coba ini bukan hanya event sehari namun bisa dilaksanakan terus menerus.

"Nanti akan terbiasa, kami juga akan mencoba pada saat PKL buka juga. Adanya kesenian dan aktivitas di Jalan Malioboro adalah bagian untuk menonjolkan kebudayaan sekaligus mengundang orang untuk datang," katanya.

Adanya wacana bus untuk tidak masuk kota pun akan dipertimbangkan. Hanya, komitmen dari pemerintah kota mengenai kebijakan ini pun harus tegas. Hal ini karena menyangkut penyiapan kantong parkir untuk bus yang kemudian akan dibarengi dengan kebijakan lain.

"Kalau memang iya (pemkot setuju) ya difasilitasi. Kami ingin kebijakan sepahit apapun dipraktekkan biar tidak hanya menjadi teori saja untuk uji coba ini, " urainya.
Beberapa titik kemacetan pun, sebut Gatot menjadi salah satu bahan evaluasi.

Diantaranya, beberapa ruas yang mengalami kemacetan adalah titik Jalan Pabringan, Mataram dan sekitar kawasan Tugu.

Pada saat uji coba Selasa Wage mendatang, kemacetan ini akan diatasi dengan penguraian dan rekayasa lalu lintas.

Untuk penataan PKL, Gatot masih enggan berkomentar lebih jauh. Dia menegaskan, penataan ini akan dilaksanakan secara bertahap.

Dikarenakan uji coba ini sudah positif dan viral, diharapkan bisa menciptakan manfaat bagi yang ada di Malioboro.

"Meski plus minus dari uji coba kebijakan ini pasti ada, " urainya.

Jalan Perwakilan Bisa Jadi Dua Arah

Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo menjelaskan, wacana bus besar tidak masuk kota ini akan membantu arus lalu lintas di titik pusat kota.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved